NusantaraInsight, Maros – Tim Kepedulian Masyarakat Universitas Indonesia melaksanakan Program Pengabdian Masyarakat “Eco Explorer: Petualangan Anak Pecinta Alam” di Desa Salenrang
Sandrawali ketua tim Kepedulian Masyarakat (KEPMAS) Universitas Indonesia melalui media ini menjelaskan bahwa, “sampah plastik adalah masalah mendesak yang harus kita hadapi bersama maka dari itu, Tim Kepedulian Masyarakat Universitas Indonesia (Kepmas UI) dengan bangga mengumumkan peluncuran program “Eco Explorer: Petualangan Anak Pecinta Alam” yang bertujuan untuk memfasilitasi Desa Salenrang, Kabupaten Maros menjadi Desa Wisata yang bisa mengusung konsep wisata yang “sustainable tourism” melalui penguatan sumber daya manusia dan produk daur ulang sampah.”
Program Eco Explorer: Petualangan Anak Pecinta Alam”menyasar siswa/i serta warga di desa Salenrang dan akan dilaksanakan mulai 27 Juli hingga 2 Agustus 2024.
Ia juga menerangkan bahwa, “untuk menarik minat para wisatawan kami menghadirkan permainan ular tangga serta Eco-workshop.”
“Ini merupakan langkah nyata dari komitmen kami untuk mengembangkan sustainable tourism agar dapat membangun lingkungan desa wisata yang lebih baik melalui program ini, kami berharap dapat memberikan kontribusi positif kepada masyarakat,” ujarnya
Sandrawali juga menambahkan “Bermain game kami pilih sebagai media alternatif mengedukasi anak anak di desa Salenrang agar lebih mudah memahami masalah lingkungan yang amat dekat dengan tempat tinggal mereka.”
“Melalui board game “save the planet” dan buku edukasi lingkungan yang kami berikan ke sekolah dan komunitas anak sungai Rammang-rammang, bisa menjadi pintu pengetahuan bagi anak anak untuk lebih peka dengan bahaya sampah, dampak laten tambang ataupun permasalahan lingkungan lainnya. Apatah Lagi melihat potensi desa salenrang yang sudah tercatat sebagai warisan dunia oleh Unesco Geopark,” jelas Sandrawali
“Selain itu, temuan lapangan kami yang menjadi akar masalah di desa wisata ini yakni menumpuknya sampah di beberapa spot wisata yang jika ditelusuri sampah ini lebih banyak disumbang oleh pengunjung lokal. Olehnya, kami sudah memberikan infografis “edukasi sampah” di beberapa titik spot wisata rammang rammang, seperti di perahu, dermaga, cafe dan penginapan,” ungkapnya lagi.
“Kami mengucapkan terima kasih kepada Komunitas Anak Sungai, pihak kantor desa, pihak sekolah, bumdes, pokdarwis dan warga sekitar yang dapat bekerja sama dan telah mendukung program ini sehingga program ini dapat berjalan dengan lancar. Kami berharap program ini tetap dilanjutkan oleh komunitas anak sungai dan di monitoring perkembangan dan kendalanya oleh Tim Kepedulian Masyarakat Universitas Indonesia,” pungkasnya