Untuk melestarikan warisan budaya, diusulkan pula pembuatan plang aksara Lontara. Inisiatif ini adalah upaya konkret untuk memperkenalkan dan menjaga kelestarian aksara khas suku Bugis-Makassar kepada generasi muda dan masyarakat luas.
Plang aksara Lontara yang akan dipasang di berbagai fasilitas umum diharapkan dapat menjadi pengingat akan kekayaan budaya lokal.
Selain itu, seminar ini juga menyoroti pentingnya edukasi sosial terkait kekerasan seksual. Program ini bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat tentang isu kekerasan seksual, cara pencegahan, dan penanganan korban.
Edukasi yang berkelanjutan diharapkan dapat menciptakan lingkungan desa yang aman dan bebas dari segala bentuk kekerasan.
Terakhir, dalam seminar program kerja ini ada usulan pembaharuan green house desa. Ini menunjukkan komitmen terhadap pengembangan agrowisata dan pemberdayaan masyarakat.
Green house yang diperbarui akan menjadi pusat pembibitan tanaman seperti sayuran serta penanaman Tanaman Obat Keluarga (TOGA), dan tempat pelatihan bagi warga desa.
Perwakilan Camat Pitumpanua menyarankan green house yang telah ada perlu dikembangkan dan diberikan pemahaman kembali mengenai tata kelola serta membantu ibu-ibu PKK dalam pemeliharaannya.
Dia juga mengemukakan saran pembuatan aplikasi lapak desa untuk membangun perekonomian lokal.
Seminar program kerja ini telah membuka lembaran baru bagi Desa Macolli Loloé.
Kepala Desa (Kades) Abdul Hayat, S.IP yang diwakili oleh Syamsu Alam, S.P, optimis dengan semangat kebersamaan dan berbagai program inovatif yang diusulkan, Desa Macolli Loloé siap melangkah maju menuju masa depan yang lebih baik, sejahtera, dan berkelanjutan.
Mahasiswa KKN Unhas Gelombang 114 di Desa Macolli Loloé, terdiri dari Nirawati (Sosiologi – Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik), A.Jilan Afifah Auliah (Konservasi Hutan Fakultas Kehutanan), Mirna (Sastra Daerah Bugis/Makassar – Fakultas Ilmu Budaya), Nayla Fitriyah N (Geofisika – Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam), Ulfa Hasmianti (Manajemen Sumber Daya Perairan – Fakultas Ilmu kelautan dan perikanan), dan Husaifah (Fakultas Pertanian – Proteksi Tanaman).