HUMANIKOM Unismuh Makassar Gelar Baksos di Takalar

NusantaraInsight, Takalar — Kegiatan seminar bertajuk “Komunikasi Efektif dan Meningkatkan Kepercayaan Diri Melalui Public Speaking Universal” sukses digelar di Desa Pattinoang, Kecamatan Galesong, Kabupaten Takalar, Ahad 12 Juli 2025

Kegiatan ini merupakan bagian dari program HUMANIKOM Sosial Dedication (Bakti Sosial) yang diinisiasi oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Ilmu Komunikasi (HUMANIKOM) Universitas Muhammadiyah Makassar (Unismuh Makassar)

Ketua Umum HUMANIKOM, Muh Takbir dalam sambutannya menegaskan pentingnya seminar ini sebagai wadah tidak hanya untuk melatih keterampilan berbicara di depan umum, tetapi juga untuk memperluas wawasan pengurus, pemuda-pemudi, serta masyarakat Desa Pattionang.

“Public speaking bukan hanya soal berani bicara di depan orang banyak, tapi juga tentang bagaimana kita mampu menyampaikan ide dan pengetahuan dengan efektif. Seminar ini kami harapkan mampu menjadi wadah belajar bersama,” ujarnya.

Kepala Desa Pattinoang, Muh. Nur mengungkapkan apresiasi dan kebanggaannya terhadap semangat para mahasiswa dalam menjalankan pengabdian di tengah masyarakat.

“Saya melihat langsung bagaimana adik-adik mahasiswa berbaur dengan masyarakat dan memberikan kontribusi yang nyata, terutama dalam hal yang menyentuh langsung kebutuhan pembangunan desa,” ucapnya.

BACA JUGA:  Mahasiswa KKN Unhas Dapat Sambutan Hangat di Posko Desa Mangepong, Kec. Turatea, Kab. Jeneponto

Ia juga berpesan agar kegiatan serupa terus ditingkatkan di masa mendatang karena memberi dampak positif, baik secara personal maupun sosial.

“Terima kasih sedalam-dalamnya kepada pihak Unismuh atas kepercayaannya menunjuk Desa Pattinoang sebagai lokasi pengabdian mahasiswa,” tambahnya.

Seminar ini menghadirkan pemateri utama, Mtv. Syamsahril, S.Pd., CPPS., CPSM., yang menekankan bahwa public speaking adalah keterampilan penting yang harus terus diasah oleh siapa pun.

Dalam materinya, ia membagikan berbagai teknik dasar seperti pentingnya latihan secara rutin, memahami materi yang dibawakan, mengatur waktu bicara, dan menggunakan ice breaking untuk menarik perhatian audiens.

“Dengan public speaking yang baik, kita bisa menyampaikan pesan secara tepat dan menciptakan output yang berdampak,” tegasnya.

Kegiatan ini berlangsung dengan antusiasme tinggi dari peserta, yang terdiri dari masyarakat umum, perangkat desa, serta mahasiswa.

Diharapkan ke depan, kolaborasi antara mahasiswa dan masyarakat dapat terus terjalin dan menghasilkan program-program pengabdian yang berdampak nyata bagi kemajuan desa.