Fatmawati, S.Pd Guru SMAN 2 Enrekang Harumkan Nama Sulawesi Selatan di Level ASEAN

Kabupaten Enrekang mewakili seluruh peserta asal Sulawesi, baik Sulawesi Selatan, Sulawesi Utara, Sulawesi Barat, maupun Sulawesi Tenggara. Daerah ini bahkan memborong juara setiap tingkatan, tingkat SD, SMP, dan SMA.

“Ini berkat kegigihan saya membimbing peserta sebanyak 52 orang dengan mengurasi karya-karya mereka agar menjadi lebih apik,” ungkap Fatmawati.

Dia lalu membeberkan rahasia keberhasilannya. Dikatakan bahwa keberhasilan timnya tak lepas dari cara menulis pantun Karmina, pola dan makna setiap larik dari kata-kata yang digunakan.

Kelebihan karya anak-anak bimbingannya karena mereka menulis dengan tema yang berkaitan dengan kehidupan sehari-hari terkait agama, adab, akhlak dan cita-cita mereka. Mereka menggunakan rima penuh, yakni dua akhir huruf setiap kata menggunakan bunyi yang sama

Festival Pantun Nusantara Tahun 2024 ini dihadiri oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon dan Kepala Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa dan Sastra, Ganjar Selaki.

Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, dalam sambutannya dalam kegiatan ini mengaku bangga. Karena buku Antologi Karmina Dewasa dan buku Antologi Karmina Pelajar tercatat dalam rekor Museum Rekor Indonesia (MURI) sebagai buku antologi pantun dengan penulis terbanyak.

BACA JUGA:  Cucu Sultan Bima Raih Doktor di Unpad

Sedikitnya 1.400 orang penulis berkontribusi untuk buku Karmina Pelajar Tingkat ASEAN dan untuk buku Karmina ASEAN jjenis umum diikuti 1.7000 orang.

Hadir pula dalam acara ini beberapa rektor perguruan tinggi, salah satunya Rektor Universitas Negeri Jakarta (UNJ), presiden penyair Sutardji Calzoum Bachri, dan penyair dari Malaysia, Rusli Bachir AN.

Sebelum acara puncak penganugerahan, dalam kegiatan ini juga ditampilkan hiburan dan acara parade pantun Nusantara.

“Semoga pembelajaran sastra, khususnya pantun masuk dalam kurikulum dan berharap pantun sebagai warisan budaya bisa tetap dipertahankan agar anak-anak mendapatkan pengetahuan dan bisa belajar dari nilai-nilainya,” harap Fatmawati. (*)