NusantaraInsight, Sidrap — Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Tematik Universitas Hasanuddin (Unhas) menghadirkan program inovatif bertajuk “Dari Limbah Jadi Cahaya: Pengelolaan Minyak Jelantah Menjadi Produk Lilin Aromaterapi sebagai Solusi Kreatif dan Berkelanjutan” yang dilaksanakan di Posko KKN Kelurahan Billokka, Kecamatan Panca Lautang, Kabupaten Sidenreng Rappang.
Kegiatan yang berlangsung pada Senin 21 juni 2025 ini dihadiri oleh Ketua dan anggota Majelis BKMT, Lurah Billokka serta warga setempat.
Program ini bertujuan untuk mengenalkan pemanfaatan limbah rumah tangga khususnya minyak jelantah menjadi produk yang bernilai guna dan ekonomi, yakni lilin aromaterapi.
Rifka Nuralifya Putri mahasiswa KKNT Unhas kepada media ini, Selasa 22 Juli 2025 menyampaikan terkait kegiatan ini.
Ia melaporkan bahwa acara dimulai dengan sesi edukasi mengenai dampak negatif pembuangan minyak jelantah ke saluran air yang dapat mencemari lingkungan dan mengganggu sistem sanitasi.
Kemudian dilanjutkan dengan pemaparan inspiratif mengenai bagaimana limbah yang sering dianggap tak berguna dapat disulap menjadi kerajinan yang kreatif dan memiliki nilai jual.
Sesi utama diisi dengan pelatihan pembuatan lilin aromaterapi. Peserta belajar mulai dari cara mengurangi aroma tidak sedap dari minyak jelantah, proses pencampuran bahan, hingga pencetakan menjadi produk akhir. Pelatihan berlangsung dalam suasana santai dan penuh antusiasme.
Lebih lanjut, ia menyebutkan tujuan dari program ini adalah mengajak ibu-ibu dan generasi muda untuk melihat potensi limbah sebagai bahan baku kerajinan yang tidak hanya membantu mengurangi pencemaran lingkungan, tetapi juga bisa menjadi peluang usaha yang ramah lingkungan
“Melalui kegiatan ini, saya berharap semangat kreativitas dan kepedulian lingkungan dapat tumbuh dari lingkungan terkecil, yaitu keluarga. Lilin aromaterapi dari minyak jelantah bukan hanya simbol kreativitas, tetapi juga solusi berkelanjutan dalam menghadapi persoalan limbah rumah tangga,” tukasnya.