NusantaraInsight, Makale — Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Tana Toraja mengadakan Konferensi Kerja Kabupaten (Konkerkab) 1 (Pertama) pada Sabtu (27/9/2025) di Ruang Pola Kantor Bupati Tana Toraja.
Mengangkat tema Guru Bermutu Indonesia Maju, Guru Hebat Indonesia Indonesia Kuat, Konkerkab dibuka oleh Bupati Tana Toraja Zadrak Tombeg.
Dalam sambutannya, Zadrak Tombeg mengajak para peserta Konkerkab I PGRI Tana Toraja mengajar merenung selama 10 detik.
“Bagaimana jika tidak ada guru, bagaimana jadinya Indonesia ini,” sebutnya
“Karena itu guru itu merupakan sesuatu yang sangat penting, untuk itu dalam Konkerkab dapat menghasilkan Ide yang konstruktif. Karena kita ketahui PGRI bukan organisasi politik, bukan organisasi agama, tapi organisasi profesi. Jika keluar dari tujuan organisasi maka organisasi akan rusak,” ungkap.
Ia juga menyampaikan bahwa rapat kerja ini untuk mengevaluasi apa yang telah kita lakukan dan yang akan kita lakukan.
“Dengan memberikan ide-ide konstruksi bukan hanya bagi kemajuan daerah akan tetapi kemajuan masyarakat,” tukasnya.
Ia juga mengapresiasi kepada PGRI yang memberikan kontribusi yang positif bagai daerah. Lebih jauh juga menyinggung masalah dapodik yang terbengkalai.
“Maka dari itu harus dilakukan kolaborasi. Harus berbenah dan bersatu, saya berharap organisasi PGRI dapat diandalkan bukan hanya bagi pemerintah akan tetapi juga bagi masyarakat,” pungkasnya
Sementara itu, Ketua PGRI Tana Toraja Andarias Lebang menyebutkan bahwa PGRi itu hadir sebagai garda terdepan dalam menyelesaikan pendidikan di Tana Toraja.
“Yang hadir pada hari ini adalah para pemikir pendidik bangsa di ruang-ruang kelas. PGRI tidak hadir untuk satu golongan, tapi PGRI hadir untuk semua golongan,” ucapnya.
Ia juga berpesan bahwa ketika satu berjuang kita semua hadir untuk mendukung semua. Jika ada Anggota PGRi yang terzalimi maka PGRI hadir sebagai garda terdepan untuk membela.
“Jadi PGRI sebagai mitra strategis Pemerintah di bidang pendidikan. Jangan jadi penonton akan tetapi jadi arsitek untuk mencerdaskan anak bangsa,” tambahnya.
Ia juga melaporkan bahwa saat ini PGRI Tana Toraja sudah terbentuk 23 cabang dengan 2900 anggota.
“Saya berharap agar PGRI Tana Toraja dapat bersinergi dengan pemerintah daerah dan instansi-instansi lain,” pungkasnya.
Senada dengan itu, Wakil Ketua PGRI Sulawesi Selatan Dr. H. Basri, S.Pd.,M.Pd dalam sambutannya mengatakan bahwa pascapelantikan kepengurusan PGRI Kabupaten Tana Toraja, maka perlu kiranya diadakan konferensi kerja yang diadakan setahun sekali.