Buku Harus Punya Google Map

Google map
Founder Kampus Lorong K-Apel Rahman Rumaday

NusantaraInsight, Makassar — Setiap buku yang diterbitkan itu seharusnya memiliki google map. Hal ini sangat penting, karena itu memandu pembaca untuk menuju tema-tema yang mereka ingin telusuri.

Buku tanpa google map itu ibarat seseorang yang masuk ke dalam hutan tanpa kompas atau panduan, sehingga mereka bisa tersesat untuk keluar.

Hal ini disampaikan oleh Founder Kampus Lorong dan K-Apel Rahman Rumaday pada diskusi ringan di Kafe Baca Jalan Adhyaksa Nomor 2 Makassar, Rabu (19/2/2025).

“Google Map yang saya maksudkan disini adalah Daftar Isi. Jadi setiap buku yang terbit itu harus memiliki daftar isi, agar pembaca tahu halaman berapa dari tema yang ingin dia baca,” ucap pria berkacamata mata tebal ini.

Lebih lanjut, Pria asal Pulau Seram Kabupaten Pulau Gorom Provinsi Maluku ini menyampaikan setiap penulis harus memperhatikan ini.

“Terkadang penulis karena terlalu fokus pada konten buku, sehingga mengabaikan hal yang teramat penting,”  tutur penulis Buku Green Tea dan Bunga ini ketika ditemui, Rabu (19/2/2025).

BACA JUGA:  Mahasiswa KKN UNHAS Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aromaterapi Kopi Toraja

Daftar isi pada buku, terangnya, tentu dapat memandu pembaca untuk mencari halaman yang ingin dituju. Dan tanpa itu pembaca akan bingung terkait bab per bab isi buku yang akan dibaca.

“Selain itu, dari segi estetika tentu buku yang tidak memiliki daftar isi, terlihat tak menarik untuk dibaca. Seperti yang saya sampaikan tadi buku tanpa google map (daftar isi) itu ibarat seseorang yang masuk ke dalam hutan tanpa kompas atau panduan, sehingga mereka bisa tersesat di dalam hutan,” ungkap Penulis Trilogi Maharku Pedang dan Kain Kafan ini.

“Bagaimana kita lihat, orang yang tersesat di hutan pasti mereka akan berputar-putar di tempat itu saja. Jika hal ini kita ejawantahkan dalam buku, demikian pula halnya, kita akan bingung dengan bab yang akan kita cari. Tentu jika demikian para pembaca akan meninggalkan buku tersebut,” tandasnya.

Dalam diskusi tentang buku ini, dihadiri pula oleh Ardhy M. Basir (Pemimpin Umum Pedoman Rakyat), Arwan D. Awing (Direktur BugisPos Group) dan Rusdi Embas (Direktur Makassar Channel).

BACA JUGA:  Mahasiswa Teknik Perencanaan Wilayah dan Kota UINAM Memberikan Bantuan untuk Korban Bencana Alam

Diskusi ini juga diikuti secara daring oleh para anggota WAG Sehari pandai Menulis Berita.

Sebagai informasi, diskusi rutin ini telah rutin dilakukan di Komunitas Kafebaca dengan topik yang berbeda-beda, baik itu tema politik, literasi hingga perkembangan dunia jurnalistik.

br