Akuaponik Sebagai Solusi Ketahanan Pangan di Desa Kambuno

NusantaraInsight, Bulukumba – Dalam kegiatan mendukung ketahanan pangan dan pencegahan stunting, Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Angkatan 114 Universitas Hasanuddin Melaksanakan program kerja yang berjudul “Akuaponik Sebagai Solusi Alternatif Dalam Ketahanan Pangan” di Desa Kambuno, Kecamatan Bulukumpa, Kabupaten Bulukumba.

Program ini digagas dan dilaksanakan oleh Muhammad Tasrik, Mahasiswa Universitas Hasanuddin yang berperan sebagai penanggung jawab utama kegiatan, seperti disampaikan dalam rilis tertulis kepada nusantaraInsight, Sabtu (16/8/2025)

Kegiatan ini berlangsung sejak 5 Agustus 2025, ketahanan pangan merupakan isu penting yang harus diperhatikan, terutama di wilayah pedesaan seperti Desa Kambuno. Ketersediaan pangan yang cukup, sehat, dan bergizi menjadi salah satu faktor penentu kualitas hidup masyarakat. Salah satu alternatif inovatif yang dapat dikembangkan adalah sistem akuaponik, yaitu metode budidaya yang menggabungkan akuakultur (pemeliharaan ikan) dengan hidroponik (budidaya tanaman tanpa tanah) dalam satu ekosistem terpadu.

Sistem akuaponik memiliki keunggulan karena mampu menghasilkan dua produk sekaligus, yaitu ikan sebagai sumber protein hewani dan sayuran sebagai sumber vitamin dan mineral. Air dari kolam ikan yang mengandung kotoran dimanfaatkan sebagai pupuk organik cair bagi tanaman. Sebaliknya, tanaman berperan sebagai penyaring alami yang menjaga kualitas air tetap baik untuk kehidupan ikan. Dengan demikian, tercipta hubungan simbiosis yang saling menguntungkan, ramah lingkungan, serta hemat lahan dan air.

BACA JUGA:  Aulia Isna Adawiyah Dapat Info llmu Komunikasi Unismuh Makassar Lewat Media Sosial

Bagi masyarakat Desa Kambuno, penerapan akuaponik sangat relevan karena dapat dilakukan meskipun lahan pertanian terbatas. Warga dapat memanfaatkan pekarangan rumah, halaman sekolah, atau lahan kosong untuk membangun instalasi akuaponik sederhana. Selain menjadi sumber pangan sehat dan bergizi, sistem ini juga berpotensi meningkatkan pendapatan keluarga melalui penjualan hasil panen sayuran segar dan ikan.

Lebih jauh, akuaponik dapat berkontribusi dalam upaya pencegahan stunting yang masih menjadi tantangan di pedesaan. Ketersediaan ikan dan sayuran segar secara mandiri memastikan kebutuhan gizi anak-anak dapat terpenuhi dengan baik. Hal ini sejalan dengan program pemerintah dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia sejak dini.

Selain manfaat ekonomi dan kesehatan, akuaponik juga memiliki nilai edukasi. Generasi muda di Desa Kambuno dapat belajar mengenai teknologi pertanian modern, pola hidup sehat, dan pentingnya menjaga kelestarian lingkungan. Jika dikelola dengan baik, akuaponik tidak hanya menjadi solusi alternatif dalam ketahanan pangan, tetapi juga membuka peluang wirausaha baru di bidang pertanian berkelanjutan.

br