ADPERTISI dan BPIP Gelar Dialog Kebangsaan: Perkuat Wawasan Ideologi Pancasila di Kalangan Akademisi

NusantaraInsight, Makassar — Asosiasi Dosen Perguruan Tinggi Swasta Seluruh Indonesia (ADPERTISI) bekerja sama dengan Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Republik Indonesia menggelar Dialog Kebangsaan bertema “Penguatan Wawasan Ideologi Pancasila untuk Dosen Perguruan Tinggi Swasta” di Hotel Vasaka Makassar, Kamis 16 Oktober 2025

Kegiatan ini dihadiri sekitar 60 dosen dari berbagai perguruan tinggi swasta (PTS) yang tergabung dalam ADPERTISI, berasal dari tiga provinsi, yakni Sulawesi Selatan, Sulawesi Barat, dan Sulawesi Tenggara.

Dialog berlangsung lancar dan interaktif dengan berbagai pandangan, masukan, serta gagasan yang mengemuka dari para peserta.

Dialog dipandu oleh moderator Direktur Eksekutif Bidang Kerja Sama ADPERTISI, Dr. H. Yusriadi Hala, SE., M.Si, sementara dari pihak ADPERTISI hadir Koordinator Ketua Presidium ADPERTISI, Dr. Buyung Romadhoni, SE., M.Si. dan Sekjen, Ibrahim Pratama, S.E., M.Si., Ak., CA.

Salah satu topik utama yang menjadi perhatian adalah rencana pembentukan Pusat Studi Pancasila di berbagai kampus PTS, yang diharapkan menjadi wadah penguatan nilai-nilai kebangsaan di lingkungan akademik.

BACA JUGA:  Dosen UTS Terima Sertifikat Paten Sederhana dari Kemenkumham

Dalam sesi diskusi, Dr. Buyung Romadhoni (Unismuh Makassar) membuka percakapan dengan menyoroti pentingnya model penerapan Pancasila yang sesuai dengan konteks zaman.

Sementara itu, Prof. Ismail (Universitas Fajar) menyampaikan bahwa Pusat Kajian Pancasila perlu segera dibentuk, sejalan dengan kurikulum Merdeka Belajar yang memuat kelompok mata kuliah wajib kebangsaan (MKWK) sebanyak 8 SKS.

Menurutnya, “Nilai-nilai Pancasila dalam diri generasi muda kini mulai tergerus, terutama pada Generasi Z yang memiliki pola komunikasi berbeda dengan generasi sebelumnya.”

Senada dengan itu, Dr. Hj. Rosnaini (Unifa) menekankan pentingnya peran keluarga dalam menanamkan nilai etika dan sopan santun kepada anak-anak. Ia mengusulkan agar pelajaran Pancasila diperkuat kembali sejak pendidikan dasar hingga perguruan tinggi untuk membentuk karakter bangsa.

Dari Palopo, Dr. Muzakkar (Universitas Andi Djemma) mengingatkan bahwa nilai-nilai Pancasila kini kian memudar di kalangan anak muda, sehingga perlu penambahan porsi SKS pada mata kuliah Pancasila dan Kewarganegaraan.

Dukungan juga datang dari Dr. Edi Jusriadi (Unismuh Makassar) yang menyatakan kesiapannya membentuk Pusat Studi Pancasila lintas perguruan tinggi.

BACA JUGA:  Daftar Lulusan Terbaik Unhas Periode Wisuda September 2025

Hal serupa diungkapkan Dr. Syamsul Alam (Politeknik Nasional/Polinus) yang menegaskan bahwa penerapan nilai Pancasila harus dimaknai secara substantif, bukan sekadar simbolik.

br
br