35 CGP Ikuti Lokakarya di SDIT Darussalam Palopo

NusantaraInsight, Palopo — Sebanyak 35 calon guru penggerak (CGP) angkatan 11 Palopo mengikuti lokakarya ke-4 di SDIT Darussalam Kota Palopo, Sulawesi Selatan.

Calon guru penggerak yang mengikuti kegiatan Program Guru Penggerak, Sabtu (19/10/2024), itu dibagi tiga kelas didampingi tujuh Pengajar Praktik (PP).

Lokakarya ke-4 ini fokus tentang materi coaching. Di awal kegiatan, Pengajar Praktik mengetes pemahaman CGP tentang perbedaan antara coachin, mentoring, dan konseling.

Pengajar Praktik minta masing-masing peserta lokakarya menjelaskan prinsip dasar coaching, yakni; kemitraan, proses kreatif, dan memaksimalkan potensi.

Selanjutnya, peserta lokakarya melakukan praktik coaching dengan cara melakukan peran berbeda. Di salah satu kelas, seorang SMA bertindak sebagai coach, pasangan latihannya guru SD bertindak sebagai coacheee.

Dalam praktik coaching itu, sang guru SD mengeluhkan kasus bully yang terjadi di sekolah guru sekolah dasar tersebut.

Mereka berdiskusi sampai akhirnya sang coach menemukan solusi untuk mengatasi kasis bulli tersebut.

Dia mengaku, membuat keyakinan kelas untuk menyelesaikan masalah bully yang dihadapi murid. Termasuk melibatkan orang tua murid.

BACA JUGA:  Ini Statement Kasi SMA Cabdis V Sulsel

Pada sesi akhir, pengajar praktik memberi materi kepada calon guru penggerak melakukan refleksi model 4P (Peristiwa, Perasaan, Pembelajaran, dan Penerapan).

Materi ini menarik, karena dengan memahami dan merefleksi yang telah terjadi, bakal ada perubahan mindset emosional dan rasa untuk memperbaiki diri.

Bekerja melalui model ini, seseorang akan memeriksa situasi yang ingin ditinjau dan merenungkan cara memanfaatkan yang telah dipelajari.

Pertanyaan dalam model ini bisa digunakan untuk memaknai pengalaman yang sudah pernah dirasakan sebelumnya.

Salah seorang peserta lokakarya mengaku sangat beruntung bisa terpilih menjadi calon guru penggerak sehingga bisa meningkatkan kapasitas diri dalam mengajar.

Dia mengatakan menemukan banyak hal baru selama berinteraksi dengan sesama calon guru penggerak dan pengajar praktik yang mendampinginya.***