Wati, Potret Semangat Meraih Langit

Wati punya impian, ia punya cita cita yang akan diraihnya, ia punya mimpi yang akan diwujudkan sama seperti anak anak lainnya yang tinggal di kota.

Ia kadang bermimpi dapat sukses seperti kisah perjuangan perempuan-perempuan tangguh yang ada dalam buku yang dibacanya.

Ia juga sangat senang mendengarkan cerita bapak dan ibu gurunya tentang perjuangan anak-anak dari desa terpencil akhirnya meraih sukses karena giat belajar, berusaha dan berdoa.

Harapan Wati semakin besar setelah rombongan Pemerintah Daerah Maros dan rombongan Kementerian Pendidikan Dasar dan Menengah hadir di tengah-tengah mereka.

Ia semakin yakin bahwa pendidikan adalah wajib baginya. Ia dengan penuh semangat menyampaikan pesan yang selama ini jadi kebutuhan siswa seperti dirinya kepada pemerintah pusat.

“Bapak Menteri bangunkan kami sekolah, kami ingin belajar di sekolah yang nyaman, kami juga punya cita-cita dan keinginan seperti murid -murid di kota, kami ingin belajar dengan baik,” pesannya.

Wati tahu bahwa sudah hampir 80 tahun Indonesia merdeka, namun yang ia tahu bahwa arti merdeka adalah ketika ia hormat pada bendera merah putih yang mungkin juga sudah lusuh dan terikat pada bambu di sisi rumah panggung tempat ia menimba ilmu.

BACA JUGA:  Proker Mahasiswa KKN Unhas Desa Tellu Limpoe Sinjai Angkat Teknologi Budidaya Maggot

Dan ia tahu bahwa cita-cita merdeka itu salah satunya adalah Mencerdaskan Kehidupan Bangsa, seperti pembukaan UUD 45 yang sering dibacanya.

Perjalanan Menuju Sekolah Kolong

Untuk menuju Sekolah Kolong di wilayah Desa Bonto Somba yang topografinya berupa dataran tinggi dengan elevasi 800 mdpl dan dengan formasi struktur berbukit-bukit dan batuan jenis formasi karts ini tak mudah. Butuh waktu kurang lebih 2 jam dengan menggunakan sepeda motor, tetapi motor yang digunakan harus motor yang telah dimodifikasi seperti motor trail, karena kondisi jalannya yang benar-benar penuh bebatuan dan jalanan menanjak dikarenakan lokasinya berada di wilayah pegunungan yang cukup jauh yaitu di Pegunungan Cindakko.

Wati
Akses yang dilalui ke sekolah kolong

Untuk ke sana, kita dapat menggunakan ojek motor trail atau modifikasi. Harga ojek untuk ke sana, sesuai kesepakatan cukup “tawar menawar harga pas tancap gas” (plagiat lagu Iwan Fals).

Di wilayah Bonto Somba terdapat Sungai Muntia yang mengalirkan airnya ke Sungai Maros dan itu menjadi pemandangan yang menyejukkan. Bukan itu saja akses menuju ke sana kita akan disuguhi dengan pemandangan pegunungan karst yang indah.

BACA JUGA:  Murid SDN Borong Tampilkan Tari Paijo dan Tari Velocity Bocil Kece di Pentas Seni P5

Namun bukan hal mudah untuk menjadi juru mudi kendaraan bermotor ke sana. Butuh “pilot” yang tangkas dan memiliki jam terbang tinggi, jika tidak nasib mu akan berakhir tragis di bawah jurang.