Ramadhan di Al Markaz Al Islami Makassar dan Liputan TV3 Malaysia

Penulis di depan Masjid Al Markaz Al Islami
Penulis di depan Masjid Al Markaz Al Islami

Jamaah yang akan sholat Jumat, disuguhi aneka dagangan ketika ia berjalan di sepanjang koridor. Benar-benar menggoda mata dan dompet hehehe. Kalau pun belum berminat untuk membeli, paling tidak untuk cuci mata, ya kayak windows shopping-lah.

Bila Ramadhan tiba, jumlah pedagang kian banyak. Mereka menempati koridor yang biasa digunakan pejalan kaki dari lokasi parkiran menuju tempat mengambil air wudhu dan ke masjid. Waktunya juga tak hanya sehari tapi sepanjang Ramadhan, yakni 30 hari. Bahkan para pedagang tak jarang menggelar lapak jualannya sejak di pintu gerbang, hingga ke trotoar jalan di sekitarnya.

Selama Ramadhan disediakan pula buka puasa bersama. Mulai sore, kita bisa melihat para dermawan mengantar makanan pabbuka. Untuk keperluan liputan Ramadhan, biasanya saya sudah berada di Al Markaz, sekira pukul 17.00 wita, melihat-lihat suasana sebelum wawancara dengan pengurus masjid seperti Prof Halide, pakar ekononi syariah, atau humas Al-Markaz. M Darwis, sosiolog Unhas, yang pernah jadi anggota KPU Sulawesi Selatan, biasa jadi narasumber saya.

BACA JUGA:  Kadis Pendidikan Sulsel Keluarkan Edaran Seleksi Calon Kepala Sekolah

Saat meliput suasana Ramadhan di Masjid Al-Markaz Al-Islami inilah saya bertemu dengan kru TV3 Malaysia, yang jauh-jauh datang dari Kuala Lumpur untuk melakukan peliputan suasana Ramadhan di Makassar. Reporter dan kameramen dari stasiun TV swasta pertama di negeri jiran itu, mengambil gambar saat-saat menjelang berbuka puasa dan suasana buka puasa yang semarak. Ada ratusan orang hadir, duduk tertib di bagian lantai satu masjid hingga teras, menyantap makanan bersama, begitu azan dikumandangkan.