Soal Angka Kemiskinan

Kemiskinan
Foto ilustrasi (aks)

Ada pun beberapa faktor yang berpengaruh terhadap tingkat kemiskinan selama periode Maret 2024–September 2024 antara lain adalah:

1. Ekonomi Indonesia tumbuh sebesar 5,35 persen pada Triwulan III-2024 dibandingkan dengan Triwulan I-2024 dari 3.113,02 triliun rupiah menjadi 3.279,59 tiliun rupiah.
2. Pengeluaran konsumsi rumah tangga pada triwulan III-2024 sebesar 2,63 persen dibandingkan Triwulan I-2024 dari 1.659,86 triliun menjadi 1.703,46 triliun rupiah.
3. Produk Domestik Bruto (PDB) lapangan usaha pertanian, kehutanan dan perikanan atas dasar harga konstan tumbuh 23,54 persen dari 327,1 triliun rupiah pada Triwulan I-2024 menjadi 404,1 triliun rupiah pada Triwulan III-2024.

*Pengertian Kemiskinan*

Menurut Soerjono Soekanto, ahli sosiologi hukum, kemiskinan adalah suatu keadaan di mana seseorang tidak sanggup memelihara dirinya sendiri sesuai dengan taraf kehidupan kelompok dan juga tidak mampu memanfaatkan tenaga mental, maupun fisiknya dalam kelompok tersebut.

Sementara Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), mengartikan kemiskinan sebagai situasi serba kekurangan karena keadaan yang tidak dapat dihindari oleh seseorang dengan kekuatan yang dimilikinya.

BACA JUGA:  "Nyen Nawang”: Menertawai Kesedihan

Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa kemiskinan adalah kondisi di mana seseorang tidak dapat memenuhi memenuhi kebutuhan hidupnya akibat kemampuan yang dimiliki ataupun terdesak keadaan (detikedu, 03-01-2022).

*Jenis Kemiskinan*

Faktor penyebab yang ada mengakibatkan berbagai jenis kemiskinan. Secara umum, menurut detikedu (03/01/2022) terdapat 6 jenis kemiskinan, sebagai berikut:

1. Kemiskinan subjektif
Kemiskinan subjektif merupakan persepsi individu bahwa ia tidak mampu memenuhi kebutuhannya. Individu dengan persepsi seperti ini sebenarnya berkecukupan, hanya saja ia merasa tidak puas dengan pendapatannya.

2. Kemiskinan mutlak
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan di mana pendapatan individu atau keluarga berada di bawah persyaratan kelayakan atau di bawah garis kemiskinan. Pendapatan tersebut tidak dapat memenuhi kebutuhan pangan, sandang, papan, pendidikan dan kesehatan.

3. Kemiskinan relative
Kemiskinan jenis ini merupakan bentuk kemiskinan yang diakibatkan oleh dampak kebijakan Pembangunan yang belum menjangkau seluruh lapisan masyarakat. Kebijakan tersebut menyebabkan ketimpangan pendapatan, misalnya banyaknya pengangguran karena kurangnya pekerjaan.

4. Kemiskinan alamiah
Kemiskinan alamiah adalah kemiskinan yang disebabkan oleh kurangnya sumber daya alam. Hal ini menyebabkan turunnya produktivitas masyarakat.