Peluang Indonesia Sebagai Aktor Moral Untuk Mediasi Iran dan Israel

Beberapa hari lalu Duta Besar Iran untuk Indonesia, Mohammad Boroujerdi kepada KompasTV berbicara soal peran Indonesia yang dinilainya mampu menghentikan perang Israel-Iran. Duta Besar Iran untuk Indonesia, memilki potensi yang sangat besar dan merupakan sahabat Iran. ”Indonesia bisa melakukan banyal hal di dunia karena punya potensi besar di lembaga internasional seperti PBB, OKI, G8. Saya rasa Indonesia mampu menghentikan perang ini”, ujarnya.

Indonesia harus memulai dari langkah-langkah kecil: yaitu membangun kanal komunikasi, memperkuat peran di forum internasional, serta menghidupkan diplomasi kemanusiaan dan antar-keyakinan. Upaya ini mungkin tidak menghasilkan perdamaian dalam waktu dekat, tetapi dapat menciptakan ruang-ruang dialog yang sangat langka di tengah konflik yang membeku.

Jika Indonesia konsisten memainkan peran ini, bukan tidak mungkin suatu hari nanti dunia akan mengenang Indonesia sebagai negara yang berani mencoba menyatukan dua kutub dunia yang selama ini terpecah oleh kebencian, kecurigaan, dan dendam sejarah. Sebab dalam sejarah diplomasi, kadang suara yang lembut dan tidak diperhitungkan justru mampu mengguncang kebuntuan yang paling keras.

BACA JUGA:  Akhir APBN 2024

Indonesia memiliki tokoh juru damai. Harapan saya sebagai warganegara Indonesia, semoga Bapak Presiden Prabowo mulai berpikir untuk mengambil langkah itu, dengan menugaskan tokoh juru damai yang sudah terbukti kiprahnya ; salah satunya Pak Jusuf Kalla , tokoh nasional Indonesia yang pernah menjabat sebagai Wakil Presiden dua kali (2004–2009 dan 2014–2019), dikenal luas sebagai tokoh perdamaian konflik horisontal maupun Internasional yang telah mendapatkan penghargaan Peace Building Award dari International Crisis Group (ICG). Dan JK adalah kandidat peraih Nobel Perdamaian (secara informal) karena perannya di Aceh dan Mindanao.

20Juni2025