Bahkan, jika kita mau jujur, berjalan kaki bersama juga menjadi ruang dakwah yang halus. Dari obrolan ringan, orang saling bertukar pengalaman hidup, saling mengingatkan tentang pentingnya menjaga kesehatan, bahkan tak jarang berlanjut pada diskusi tentang nilai-nilai keagamaan sehingga kolaborasi bisnis, Inilah bentuk silaturahmi yang hidup, hangat, dan penuh makna.
Sebuah Gerakan Mulia
Kalau kita renungkan, gerakan ini sangat mulia. Ia mengajarkan kita untuk:
1. Menghargai tubuh, karena sehat adalah amanah yang harus dijaga.
2. Memelihara hubungan sosial, karena hidup lebih indah jika dilalui bersama.
3. Mengisi waktu dengan kegiatan bermanfaat, bukan sekadar rutinitas tanpa makna.
4. Menumbuhkan rasa syukur, karena setiap langkah kaki adalah nikmat yang tak ternilai.
Tidak salah jika banyak yang mengatakan bahwa menjadi bagian dari Perjaka berarti menjadi bagian dari gaya hidup sehat, ceria, dan keren.
Ia bukan sekadar komunitas, tetapi sebuah gerakan budaya baru yang memadukan nilai kesehatan, kebersamaan, dan spiritualitas.
Maka, ulang tahun ke-9 Perjaka bukan hanya sekadar perayaan tahunan, melainkan momentum untuk kembali merenungkan pentingnya menjaga kesehatan sekaligus memperkuat kebersamaan.
Dari langkah kecil yang dilakukan bersama, lahirlah manfaat besar bagi tubuh, hati, dan jiwa.
Dan jangan lupa, ungkapan sederhana ini kini menjadi mantra yang selalu terngiang di Bukit Baruga:
“Semakin tua, semakin Perjaka.”
Karena semakin bertambah umur, semakin besar pula kesadaran kita untuk menjaga diri, menjaga jantung, dan menjaga silaturahmi. Jalan kaki mungkin terlihat sepele, tetapi ia bisa menjadi langkah panjang menuju hidup yang lebih sehat, bahagia, dan bermakna.
Semoga gerakan ini menginspirasi semua orang di muka bumi ini untuk melakukan hal yang sama.
24 Agustus 2025







br






