Gerakan sederhana ini ternyata membawa dampak besar. Jalan kaki bersama menjadi sarana untuk mempererat persaudaraan, membuka ruang obrolan ringan, memperkuat solidaritas, sekaligus menjaga kesehatan tubuh. Dari waktu ke waktu, kegiatan ini berkembang hingga akhirnya lahirlah komunitas yang solid bernama Perjaka Bukit Baruga.
Tak berhenti di situ, Dr. Rahman kemudian memperluas makna kata Perjaka dengan sebuah akronim inspiratif:
• P = Pencegahan
• E = Efektif
• R = Risiko
• JA = Jantung
• K = Koroner
• A = Akut
Jika dirangkai, Perjaka dapat dimaknai sebagai “Pencegahan Efektif Risiko Jantung Koroner Akut.” Pesan ini sangat mendalam, karena mengingatkan kita betapa pentingnya menjaga kesehatan sejak dini. Jantung adalah motor kehidupan, dan ia harus dijaga dengan penuh kesadaran.
Jalan kaki, sebagai olahraga paling sederhana, ternyata menjadi obat murah namun sangat efektif untuk mencegah berbagai penyakit kronis, khususnya yang berkaitan dengan jantung.
Makin Tua, Makin Perjaka
Ada satu ungkapan yang kemudian lahir dari komunitas ini: “Semakin tua, semakin Perjaka.” Sepintas terdengar jenaka, tetapi di baliknya tersimpan filosofi hidup yang sangat dalam.
Seiring bertambahnya usia, tubuh kita tidak lagi sekuat ketika muda. Daya tahan menurun, metabolisme melambat, dan penyakit degeneratif mulai mengintai.
Jika di masa muda seseorang merasa bisa hidup tanpa olahraga, maka di masa dewasa dan tua, olahraga bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan. Jalan kaki hadir sebagai solusi paling sederhana, murah, dan aman untuk menjaga kebugaran.
Dengan berjalan kaki, aliran darah menjadi lebih lancar, kadar gula dalam tubuh lebih stabil, pernapasan menjadi lebih teratur, dan tentu saja risiko penyakit jantung koroner bisa ditekan. Itulah mengapa “makin tua makin Perjaka” bukan sekadar slogan, melainkan ajakan nyata agar setiap orang semakin giat bergerak ketika usia bertambah.
Banyak anggota komunitas ini bukan dari kalangan muda saja tapi juga yang kini sudah memasuki usia 50, 60, bahkan 70 tahun. Mereka tidak lagi mengejar kebugaran untuk penampilan, melainkan demi kualitas hidup yang lebih baik. Jalan kaki bersama bukan hanya menjaga tubuh tetap sehat, tetapi juga menjaga hati tetap gembira. Bayangkan betapa menyenangkannya berjalan santai sambil bercengkerama, membicarakan banyak hal ringan, atau sekadar tertawa bersama. Kesehatan jiwa pun ikut terjaga.
Lebih dari Sekadar Olahraga
Gerakan Perjaka sejatinya bukan hanya tentang olahraga. Ia adalah tentang kebersamaan. Ketika ribuan langkah berpadu menjadi satu irama, di situlah rasa solidaritas tumbuh. Ketika tawa dan senyum bertebaran di sepanjang jalan, di situlah lahir kebahagiaan kolektif yang menyehatkan batin.







br






