Dalam konteks geopolitik, kerja sama militer antara kedua negara dipandang sebagai langkah strategis untuk memperkuat blok perlawanan terhadap hegemoni Barat dan sekutunya di kawasan.
WARISAN SYAHID JENDERAL QASSEM BAGHERI
Lebih lanjut, Jenderal Mousavi menegaskan bahwa dirinya akan melanjutkan jalan yang telah ditempuh oleh Syahid Jenderal Qassem Bagheri, seorang tokoh penting dalam militer Iran yang dikenal karena dedikasinya terhadap pembangunan kekuatan pertahanan negara.
Jenderal Bagheri selalu menekankan pentingnya memperkuat hubungan bilateral antara Iran dan Tajikistan, terutama dalam konteks kerja sama militer dan keamanan.
Warisan perjuangan ini, menurut Jenderal Mousavi, tidak boleh berhenti. “Kami akan terus memperluas kerja sama strategis dengan negara-negara sahabat, termasuk Tajikistan, sebagai bagian dari komitmen kami untuk menciptakan kawasan yang kuat dan mandiri,” tegasnya.
IMPLIKASI STRATEGIS BAGI KAWASAN
Pernyataan Jenderal Mousavi membawa implikasi penting bagi dinamika geopolitik di kawasan. Pertama, ini menegaskan kembali posisi Iran sebagai kekuatan yang menolak dominasi Amerika Serikat dan sekutunya di Timur Tengah.
Dengan menolak mempercayai janji-janji Barat, Iran mengirimkan pesan bahwa kemandirian politik dan militer adalah prioritas utama.
Kedua, hubungan yang semakin erat dengan Tajikistan dapat membuka peluang bagi terbentuknya jaringan kerja sama keamanan yang lebih luas antara Iran dan negara-negara Asia Tengah lainnya.
Hal ini berpotensi menciptakan tatanan baru di kawasan yang lebih menekankan solidaritas regional ketimbang ketergantungan pada kekuatan luar.
Ketiga, sikap tegas Iran juga merupakan sinyal bagi Israel bahwa segala bentuk agresi, baik secara langsung maupun melalui proksi, akan dihadapi dengan respons yang keras.
Dalam beberapa tahun terakhir, Israel dituding melakukan serangkaian operasi sabotase terhadap infrastruktur Iran, termasuk fasilitas nuklirnya. Pernyataan Jenderal Mousavi dapat dibaca sebagai peringatan keras bahwa Iran tidak akan tinggal diam.
TANTANGAN YANG DIHADAPI
Meski demikian, sikap keras Iran terhadap Amerika dan Israel bukan tanpa tantangan. Tekanan ekonomi akibat sanksi internasional masih menjadi beban besar bagi rakyat Iran. Selain itu, upaya untuk membangun aliansi regional juga menghadapi hambatan, terutama karena adanya negara-negara yang memilih untuk menjalin hubungan lebih dekat dengan Barat.
Namun, Iran tampaknya memilih jalan yang konsisten. Bagi Teheran, keteguhan dalam menolak kompromi yang melemahkan kedaulatan adalah harga yang harus dibayar untuk mempertahankan kehormatan bangsa.