Lahan Contoh Penghijauan di Kec. Parado Bima (2): Produksi Meroket, Harga Merosot

Selain itu, kata Afifuddin, biaya tenaga kerja juga tinggi dan ini bervariasi, tergantung pada lahan pertanaman. Upah sangat ditentukan lahan dataran, tegalan, dan lahan miring. Urusan pembersihan lahan pun menuntut adanya pengeluaran biaya upah tenaga kerja. Upah ini berlangsung hingga penanaman, pemetikan, dan pemipilan. Bahkan hingga pengangkutan jagung untuk di-tarese (dipindahkan dari tongkolnya menjadi biji-biji jagung).
Analisis usaha tani yang dilakukan dinas teknis, menurut Afifuddin, biaya yang dikeluarkan petani berkisar antara Rp 21-Rp 23 juta/ha. Itu tergantung lahannya. Sementara HPP kisarannya hanya didapatkan petani jika menjual di lahan, berkisar antara Rp 3.500-Rp 3.800 per kg dengan kadar air 17-20%.

“HPP perlu dievaluasi karena biaya produksi terlalu tinggi, Biasa, ini yang sering dilupakan pemerintah. HPP harus dievaluasi setiap 2 tahun oleh lembaga yang berwewenang,” saran Afifuddin.

Persoalan ketersediaan gudang penampung jagung juga disorot Afifuddin. Dia menyebutkan, gudang PT Charon hanya berkapasitas 200.000 ton, gudang PT Sentosa Utama Lestari berkapasitas 16.800 ton. Gudang Bulog lebih banyak diisi oleh stok pangan beras. Bulog juga membeli jagung kalau ditugaskan jika diperlukan. Gudang milik pengepul/rakyat hanya berkapasitas 15.000 ton.

BACA JUGA:  RAJUTAN BENANG SYAL PALESTINA

Bandingkan ketersediaan dan kapasitas gudang dengan jumlah produksi satu musim. Frekuensi kapal pengangkut jagung yang berlabuh di Pelabuhan Bima kerap memakan interval waktu lama.

Pelabuhan Sape pun memiliki kapasitas terbatas. Hanya disandari kapal-kapal bertonase rendah. Padahal, dua pelabuhan ini merupakan pintu keluar 90% produksi jagung asal Kabupaten/Kota Bima, juga Kabupaten Dompu. Sebanyak 10% produksi lainnya diangkut dengan truk ke Lombok melintasi pelabuhan feri Tano di Sumbawa Besar.

Sementara Peraturan Badan Pangan Nasional tahun 2024 sebagaimana diberitakan Kompas.com 2 Mei 2024, panel harga Badan Pangan Nasional , harga jagung tingkat peternak naik Rp 590 per kg (7,22%) dibandingkan sebelumnya, yakni dari Rp 7.580 menjadi Rp 8.170/kg. Produksi jagung setiap musim meningkat dan meroket, namun tidak sebanding dengan harga jagung yang selalu merosot. (Bersambung).