JOKOWI DAN PRABOWO: – Hubungan Unik dalam Politik Indonesia

Coopetition menggambarkan situasi di mana dua pihak yang biasanya bersaing, memilih untuk bekerja sama demi kepentingan bersama.

Dalam dunia bisnis, salah satu contoh terkenal dari coopetition adalah hubungan antara Apple dan Samsung. Kedua perusahaan bersaing ketat di pasar smartphone global, tetapi mereka juga saling bekerja sama.

Samsung adalah pemasok komponen penting, seperti layar OLED, untuk produk-produk Apple, meskipun di sisi lain mereka berkompetisi dalam penjualan produk akhir.

Pola ini memungkinkan kedua perusahaan untuk terus tumbuh, meskipun berada dalam persaingan sengit.

Dalam konteks politik, coopetition menjadi strategi penting dalam menciptakan stabilitas dan pembangunan berkelanjutan. Persaingan politik tidak harus berakhir dengan permusuhan, tetapi bisa bertransformasi menjadi kerjasama demi kepentingan yang lebih besar, seperti yang terjadi antara Jokowi dan Prabowo.

Kolaborasi ini menjadi bukti bahwa politik dapat berfungsi sebagai arena di mana rivalitas digantikan oleh sinergi untuk mencapai tujuan bersama.

-000-

Keunikan drama politik ini tidak berhenti pada kabinet Jokowi-Prabowo. Pada Pilpres 2024, Jokowi yang tidak lagi bisa mencalonkan diri, justru mendukung Prabowo sebagai calon presiden.

BACA JUGA:  D'Baji Cafe Malino, Konflik Poso dan Ambon, Serta Artis Ibu Kota

Prabowo lalu maju sebagai capres yang mendapat dukungan dari Jokowi, meskipun ia harus bersaing dengan capres yang diusung oleh PDI Perjuangan, partai asal Jokowi.

Jokowi mengambil resiko berseberangan dengan partai yang pernah membesarkannya. Kerjasama politiknya dengan Prabowo di pilpres 2024 juga berujung pada kemenangan telak.

Ini menambah lapisan kompleksitas dalam politik Indonesia, di mana dua rival lama kini bersatu untuk menghadapi tantangan politik baru.

Dalam sejarah politik dunia, pola coopetition ini telah terjadi beberapa kali. Salah satu contoh terkenal adalah hubungan antara Abraham Lincoln dan William Seward di Amerika Serikat.

Pada 1860, keduanya bersaing keras untuk mendapatkan nominasi Partai Republik. Namun, setelah Lincoln memenangkan pemilu dan menjadi presiden, ia menawarkan posisi Menteri Luar Negeri kepada Seward.

Pada akhirnya Seward menjadi salah satu sekutunya yang paling setia bagi Lincoln dalam menghadapi tantangan Perang Saudara.

Contoh lainnya adalah hubungan antara Nelson Mandela dan F.W. de Klerk di Afrika Selatan.

Awalnya, mereka berada di sisi yang berseberangan. Mandela sebagai pemimpin gerakan anti-apartheid dan de Klerk sebagai presiden rezim apartheid.

BACA JUGA:  Waktu dan Tempat Dipersilakan, Bisakah?

Lalu mereka bekerja sama untuk mengakhiri apartheid. Kolaborasi ini tidak hanya membawa perubahan besar bagi Afrika Selatan, tetapi juga memberi keduanya Hadiah Nobel Perdamaian pada tahun 1993.