JANGAN MENJADI HAMBA RAMADHAN

Penulis jangan menjadi hamba ramadhan
Rahman Rumaday

Sama pentingnya, kita juga dapat memperkaya kehidupan sosial dengan memberikan bantuan kepada yang membutuhkan dan meningkatkan kepedulian terhadap lingkungan sekitar kita. Sehingga dengan demikian, kita tidak sekadar menjadi hamba Ramadhan, tetapi menjadi hamba Rabbaniyah yang terus-menerus menggugah semangat dan nilai-nilai kebaikan dalam setiap langkah kehidupan kita.

Saya teringat dengan pesan agama dari para ulama mereka mengingatkan bahwa “Kun Rabbaniyyan wala takun Ramadhaniyyan” artinya “jadilah manusia yang senantiasa beribadah kepada Allah, jangan hanya beribadah saat bulan Ramadhan saja. Allah adalah Tuhan sepanjang waktu.”

Pesan tersebut menegaskan betapa pentingnya mempertahankan semangat beribadah, membaca Al-Qur’an, bersedekah, berbuat baik kepada sesama, serta menjaga lisan dan perbuatan baik, bukan hanya dalam bulan Ramadhan, namun juga dalam kehidupan sehari-hari.

Bahwa kapan saja dan dimana saja seorang hamba senantiasa mengahdirkan semangat beramal dalam dirinya sekalipun itu sedikit oleh karena amalan yang paling dicintai oleh Allah SWT adalah amalan yang kontinyu, meskipun itu hanya sedikit. Konsistensi dalam melakukan amal baik, walaupun dalam skala kecil, merupakan ungkapan dari ketulusan dan kesungguhan hati untuk mendekatkan diri kepada-Nya. Setiap langkah kecil yang diambil dengan penuh keikhlasan merupakan bukti kesetiaan dan kecintaan yang mendalam kepada Sang Pencipta. Allah SWT menghargai ketekunan dan kesabaran hamba-Nya dalam menjalankan amal-amal kebaikan, bahkan jika itu hanya sekecil biji sawi. Rasulullah Muhammad SAW bersabda, “Amalan yang paling dicintai oleh Allah adalah amalan yang kontinyu, walaupun itu sedikit.” ~ Hadits

BACA JUGA:  HIDUP DALAM NOTIFIKASI

Salah satu pesan ramadhan dari sekian pesan yang ditinggalkan adalah bahwa “setelah aku pergi, jangan kau tinggalkan kebaikan-kebaikan yang sudah kamu lakukan di saat aku ada di sisimu, ketahuilah bahwasanya Raja-ku senantiasa mencintai satu amalan kebaikan yang dilakukan tanpa henti walaupun itu sedikit.”

Parang Tambung, 13 April 2024