Berdasarkan informasi dari kanal YouTube ACS Visual, yang diposting pada 4 Januari 2021, disebutkan terdapat sejumlah bioskop di Makassar, sebelum era Studio 21. Tayangan yang mengutip informasi dari Willy Ferial, akrab disapa Opa, seorang penyiar radio dan pembawa acara TVRI Sulawesi Selatan, menyampaikan bahwa di Makassar pernah eksis sejumlah bioskop, yang dimiliki pengusaha lokal.
Pernah ada Benteng Theatre di Jalan Ujungpandang. Bioskop yang kerap menayangkan film-film Hollywood ini sebelumnya bernama Capitol Theatre. Pernah pula ada Rusa Theatre di Jalan Rusa. Di Jalan Timor terdapat Ujungpandang Theatre, yang sebelum berganti nama merupakan Nam Seng Theatre. Bioskop ini memutar film-film Mandarin.
Gedung Societeit de Harmonie yang berada di Jalan Ri Burakne, pernah pula difungsikan sebagai bioskop, namanya DKM Theatre. Gedung kesenian yang merupakan peninggalan kolonial ini, malah beberapa kali berganti fungsi. Selain pernah jadi bioskop, tempat ini pernah pula menjadi Gedung Pertemuan Masyarakat, dan gedung DPRD Tingkat I Provinsi Sulawesi Selatan.
Selanjutnya, pernah pula berdiri Dewi Theatre di Jalan Gunung Bulusaraung, sekarang Jalan Jenderal M. Jusuf. Sebelumnya, bioskop ini bernama City Theatre, yang dominan memutar film-film Hollywood. Setelah berganti nama, segmen bioskop juga berubah, menjadi film-film Bollywood, India. Di dekat bioskop ini juga terdapat Paramount Theatre, yang spesial memutar film-film barat.
Di Jalan Gunung Bulusaraung, terdapat pula satu bioskop untuk segmen kelas menengah ke bawah. Namanya, bioskop Djaja, biasa memutar film-film second running. Sebelum itu, bioskop ini punya nama Murni Theatre.
Harga karcisnya, kala itu, ada tiga jenis, yakni kelas 1 senilai Rp2,50, kelas 2 Rp1,50, dan kelas 3 cuma Rp0,75 sen. Bandingkan dengan rata-rata harga karcis, saat itu, yakni kelas 1 Rp3,50, kelas 2 Rp2,50, dan kelas 3 Rp1,25. Pilihan lainnya, orang bisa juga memilih menonton di balkon yang harga karcisnya setara kelas 1.
Bioskop sejenis Djaja ini ada pula di Jalan Kajaolalido, namanya Gembira Theatre. Di jalan yang berada di sisi barat Lapangan Karebosi ini, terdapat pula bioskop Mitra, yang beberapa kali berganti nama.
Sebelum diberi nama Mitra, bioskop ini bernama bioskop Madya. Sebelumnya lagi, bioskop yang termasuk elit di masanya ini bernama Empress Theatre, berdampingan dengan Empress Hotel. Di bekas lokasi bioskop itu, kini berdiri bank, sedangkan lokasi hotel berubah menjadi sekolah.
Masih ada lagi bioskop Ratu di Jalan Lembeh, yang kemudian menjadi Roxy Theatre. Film barat, Mandarin, dan film Jepang, tayang di bioskop ini. Di Jalan Gunung Latimojong, juga terdapat bioskop Apollo Theatre.