IMAJINASI KEKUASAAN (Testimoni Peluncuran Buku “Jika Saya Menjadi Walikota Makassar”)

Dan, sy kira gagasan Rahman Rumaday menginisiasi dan menghimpun ragam gagasan dalam dalam buku “jika saya menjadi walikota Makassar” ini, mungkin juga bagian dari upaya memberi ruang bagi “imaji” banyak tokoh-tokoh penulis dalam “mengimajinasikan pembangunan” ketika mereka “berkuasa” sebagai walikota Makassar.

Dan karena itu, mungkin tidak keliru jika kita menyebut isi buku ini adalah “imajinasi kekuasaan”.

“Imajinasi kekuasaan” adalah hasrat purba yang dimiliki manusia. Dan karenanya, kehidupan memberinya ruang dalam organisasi kekuasaan negara sebagai penguasa orang banyak, dalam level maksimal. Dan “berkuasa atas diri sendiri” dalam level minimal. Terjadi sepanjang sejarah, sejak mula terbentuknya “kumpulan orang-orang”, dan akan tetap berlangsung hingga akhir sejarah.

Kekuasan membutuhkan imajinasi untuk membangun masa depan manusia, kira-kira begitu determinasinya.

Diantara semua hadirin dalam acara launching ini, dalam posisinya sebagai warga negara, hanya Muhammad Amri Arsyid yang menggunakan hak konstitusionalnya untuk “dipilih”, sementara lainnya akan menggunakan hak konstitusionalnya untuk “memilih”.

Secara beradab, tidak masalah kita yang menggunakan “hak pilih” untuk mengaminkan doa-doa terbaik mereka semua kandidat walikota Makassar, tidak terkecuali Muhammad Arsyid dalam upaya konstitusionalnya, untuk terpilih sebagai walikota Makassar periode mendatang, agar dapat mewujudkan “imajinasinya”, bagi kehidupan warga kota makassar.

BACA JUGA:  Dr Ahmad Abdul Azis Dokter Orthopedi Cari Jalan Jihad di Gaza

Kita belum “tahu” bagaimana imajinasi membangun masa depan manusia.