Bu Baena memang sangat mengharapkan kepala dinas berkunjung ke sekolahnya, bukan saja untuk melihat program-program yang dilakukan. Namun juga untuk melihat kondisi sekolah yang beberapa bagiannya memprihatinkan.
Ada anak-anak yang terpaksa belajar dalam ruang kelas tanpa plafon. Tentu saja, membuat suasana belajar jadi kurang nyaman.
Bahkan pernah, sekolahnya viral di media sosial. Pasalnya, pagar tembok sekolah itu, yang berbatasan dengan jalan, terancam roboh. Padahal, warga biasanya menonton pertunjukan dari balik pagar itu, bila digelar pertunjukan di sekolah.
Ketika berita itu tengah santer, saya ke SD Inpres Banta-Bantaeng I dan melihat pagar yang rapuh tersebut ditopang dengan bambu ala kadarnya. Saya mencemaskan kondisinya, karena membahayakan siapa pun yang berada di situ.
Dalam situasi begitu, Bu Baena terus berbuat mewujudkan inovasi-inovasi di sekolahnya. Katanya, untuk pembenahan infrastruktur sekolah, dia butuh dukungan dari penentu kebijakan.
Fokusnya pada inovasi dengan mendorong partisipasi warga sekolah dan berkolaborasi dengan pemangku kepentingan terkait. Beliau menerjemahkan “18 Revolusi Pendidikan” yang dicetuskan Danny Pomanto (Walikota Makassar, periode 2014-2019 & 2021-2025) dalam program-program konkret.
“Walau sekolah ini di lorong tapi harus bisa hadir di mana-mana karena punya prestasi,” begitu apresiasi yang disampaikan Kadis Pendidikan, Muhyiddin, saat hadiri launching buku karya anak-anak.
Saya membantu Bu Baena dalam pengembangan konsep dan mengasistensi program-program inovasinya. Juga yang bertalian dengan pengembangan networking dan peningkatan kapasitas anak-anak, terutama dalam hal menulis kreatif.
Kami mengadakan Kelas Menulis Kreatif Angkatan I, yang diadakan tahun 2022. Keluaran kelas ini berhasil menerbitkan satu buku bunga rampai berjudul “Bermain Cerita”. Ada lebih 50 tulisan anak-anak yang bercerita tentang kegiatan mereka sehari-hari, baik di sekolah, bersama temannya, maupun interaksinya dengan orangtua.
Kelas Menulis Kreatif Angkatan II diadakan tahun 2023. Hasilnya, buku bunga rampai berjudul “Literasi Lingkungan dan Cerita-Cerita Lainnya”. Buku ini diluncurkan tepat di Hari Ibu, Jumat, 22 Desember 2023.
Untuk memperkuat Gerakan Literasi Sekolah, beliau melengkapi Perpustakaan Ceria SD Inpres Banta-Bantaeng I dengan koleksi buku sekira 3.000 judul atau sebanyak 4.500 eksemplar. Perpustakaan ini mengantongi Akreditasi A.
Beliau juga membawa sekolahnya sebagai peraih Adiwiyata Nasional. Dari segi inovasi, Bu Baena mengantarkan sekolahnya hingga posisi yang membanggakan.