Tentu saja saya senang, bertemu dengan seorang penulis cerita pendek, esai, novel dan artikel jurnalistik ini. Bukan saja karena bisa berada satu mobil dengan dia dan ngobrol di sepanjang perjalanan tapi dalam beberapa hari kami akan jadi mitra. Kesempatan baik ini, saya akan gunakan untuk belajar dari penulis buku “Mendobrak Tabu: Seks, Kebudayaan, dan Kebejatan Manusia” tersebut. FX Rudy Gunawan kaya pengalaman di dunia media, salah satunya sebagai pengelola Radio Voice of Human Right.
Pelatihan Jurnalisme Sipil ini hendak menguatkan kolaborasi dan sinergitas antara kerja-kerja para aktivis Non-Governmental Organization (NGO) dengan fungsi kontrol sosial yang dimainkan media massa. Mereka yang bekerja sebagai organisasi non-pemerintah, dalam membangun kesadaran kritis warga dan pemberdayaan, perlu didukung oleh liputan dan publikasi yang juga berpihak pada kepentingan masyarakat melalui jurnalisme advokasi.
Menariknya, selama pelatihan, banyak sekali pertukaran ide dan gagasan, demi penguatan kapasitas bersama. Bukan cuma itu, pelatihan menjadi sangat hidup, karena para peserta juga tak henti melontarkan mob-mob sebagai selingan di sela-sela diskusi atau ice breking. Lontaran mob yang gurih dan segar merupakan kearifan lokal masyarakat Papua.
Mob adalah cerita-cerita lucu, yang biasanya disampaikan secara bergantian saat orang Papua lagi nongkrong. Ini jadi semacam medium pelepas lelah. Jadi setiap kali ada yang melontarkan mob, akan dibalas oleh mob dari kawan lain. Isi cerita dari mob-mob tersebut, sangat beragam, seputar kehidupan masyarakat Papua. Kontan saja tawa kami pecah setiap selesai satu mob diceritakan.
Waktu luang pelatihan, saya manfaatkan dengan melakukan napak tilas ke APO Kali, tempat di mana kami pernah tinggal, di awal tahun 70an. APO (kami mengejanya: a-pe-o), kepanjangan dari Army Post Office, merupakan kawasan perkantoran dan militer pada zaman penjajahan. Saya ingin melihat lagi, apakah masih ada cerobong tempat pembakaran uang bekas, dan lapangan tenis di situ. Saat kami di Irian Jaya (Papua), Brigjen TNI (Purn) Acub Zaenal merupakan Pangdam XVII/Cenderawasih (periode 1970-1973). Beliau nanti menjadi Gubernur Irian Jaya, tahun 1973-1975.
Dahulu, saat kami tinggal di sini, masih bisa dijumpai anak-anak bule. Di APO Kali ini ada air terjun dan sungai dengan batu-batu gunung yang besar. Kami biasa mencari ikan gabus dan memanah udang air tawar di sela-sela batu. Kawasan hutan lindung, kawasan resapan air dan DAS ini, terletak di Kelurahan Bhayangkara Distrik Jayapura Utara, Kota Jayapura.