Rahman Rumaday
(Founder K-Apel)
NusantaraInsight, Makassar — Tahun 2019 saya lupa bulan dan tanggal berapa karena sudah 5 tahun yang lalu, saat itu bunda Sri Rahmi bersama suaminya hendak berziarah ke bumi Palestina negeri para Anbiya. Negeri terwariskan warisan suci
“Kami wariskan kepada kaum yang tertindas itu, bumi bagian timur dan bagian baratnya yang telah Kami berkahi. (Dengan demikian) telah sempurnalah firman Tuhanmu yang baik itu (sebagai janji) untuk Bani Israil disebabkan kesabaran mereka. Kami hancurkan apapun yang telah dibuat Fir’aun dan kaumnya dan apa pun yang telah mereka bangun.” ~ Al A’raf :137
Perjalanan Bunda Sri Rahmi dan suaminya ke Palestina mengilhami makna yang mendalam tentang arti sejati dari ziarah dan perjalanan spiritual. Mereka tidak hanya berangkat untuk melihat tempat-tempat yang dianggap suci, tanah kelahiran para Nabi utusan Allah, tanah dimana ada sebuah perjalan suci yakni Isra Mi’raj oleh Nabi Muhammad SAW, menerima perintah sholat 5 waktu bagi umat islam seluruh dunia. tetapi juga untuk merenungkan nilai-nilai spiritual dan keberkahan yang terkandung di dalamnya.
“Mahasuci (Allah), yang telah memperjalankan hamba-Nya (Muhammad) pada malam hari dari Masjidilharam ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar, Maha Melihat.” Al Isra’ : 1
Imam Asy-Syaukany menjelaskan bahwa negeri-negeri bahagian timur bumi dan bahagian baratnya yang telah Kami beri berkah padanya adalah negeri Syam (Yordania, Suriah, Lebanon, Palestina) dan Mesir. Diriwayatkan oleh Imam Bukhari dari Ibnu Umar, Rasulullah SAW pernah berdoa untuk keberkahan negeri Syam (Yordania, Syria, Libanon, Palestina) dan negeri Yaman.
‘’Ya Allah, berikanlah keberkahan bagi kami, negeri Syam dan Yaman.’’
Katika itu saya sedang berada di rumahnya dalam satu acara lalu bunda Sri Rahmi Bertanya pada saya. Oleh-oleh apa yang Maman minta? Tanya bunda Sri Rahmi pada saya ketika itu sedang berada dirumahnya dalam satu kegiatan.
Memang bunda mau kemana? Sepertinya bunda mau pergi ke suatu tempat diluar Indonesia tanya saya pada bunda Sri Rahmi dengan berisi penasaran di kepala saya.
Saya sama ust mau ke Palestina, jadi Maman mau pesan oleh-oleh apa? Jawab bunda Sri Rahmi sekaligus bertanya kembali oleh-oleh apa yang saya minta padanya saat pulang dari palestina nanti
Saya hanya menjawab dengan sederhana, “Tidak minta oleh-oleh apa-apa bunda. Saya hanya minta bunda sama ust cukup bawakan saya sebongkah batu Palestina.” Itu oleh-oleh sangat berharga bagi saya karena batu Palestina bukanlah sekadar batu biasa. Bagi saya, batu Palestina adalah simbol dari perjuangan dan ketahanan, terutama saat dipakai oleh anak-anak Palestina melawan tentara Israel yang tidak ada rasa kemanusiaan dalam diri mereka yang ada kerakusan atas tanah yang bukan haknya.