AB Iwan Azis: Prinsip Kita, Tidak Mau Diatur

“Dahulu sekretariatnya di Hotel Marannu. Kebetulan juga saya berperan saat itu. Ada orang Jakarta yang memaksakan agar filmnya diputar, saya lupa judulnya. Untuk diputar di Bioskop Cathay, yang namanya sudah berganti menjadi Bioskop Anda, saat itu. Saya tidak penuhi, bukan karena sok kuasa tapi memang dia tidak berkoordinasi sebelumnya,” beber Iwan Azis.

Iwan Azis menuturkan kronologisnya. Ketentuannya, saat itu, semua film yang diagendakan untuk diputar perlu dipromosikan terlebih dahulu. Ternyata, ada film yang sama sekali belum terjadwal tetapi sudah diiklankan bahwa akan diputar di Bioskop Anda, tanpa koordinasi terlebih dahulu.

“Itulah saya tolak karena tanpa koordinasi dengan saya. Mestinya, semua film yang akan diputar atas sepengetahuan saya,” tandasnya.

Saat itu, beliau memang diberi kewenangan untuk menentukan daftar film yang akan diputar. Beliau kemudian dilobi, diajak makan di Rumah Makan Ujungpandang. Namun, beliau sengaja tidak datang.

Pemilik film itu, kata Iwan Azis, merupakan orang yang berpengaruh di industri perfilman nasional, kala itu, sebelum ada namanya sinetron seperti sekarang.

BACA JUGA:  Kapolda Sulselbar, Irjen Pol Pudji Hartanto Iskandar dan Buku "Kenapa Makassar?"

Orang itu datang untuk menemui beliau. Karena tidak berhasil, mereka lantas melakukan pendekatan melalui Rahman Arge.

“Pak Arge panggil saya. Pak Arge ini tokoh kita, panutan kita. Na bilang, Iwan, putar mi filmnya. Saya bilang, jangan, Pak. Kita mesti menjaga harga diri. Itu prinsip kita orang Makassar yang tidak mau diatur-atur,” katanya tetap pada sikap semula.

Beliau kemudian merekomendasikan film itu diputar di Bioskop Paramount, yang biasa menayangkan film-film India. Itu solusi yang diberikan. Akhirnya, orang itu bersedia filmnya diputar di Bioskop Paramount.

“Tidak ada yang bisa menekan saya. Saya tegas soal ini,” katanya mantap.

Kegiatan yang diceritakan Iwan Azis ini, merupakan upaya mempromosikan film dalam sebuah event agar ditonton orang. Film yang diceritakan ini dibintangi antara lain oleh Sophan Sophiaan, aktor, sutradara, produser, dan politisi berdarah Makassar, suami dari aktris Widyawati. (*)

Oleh: Rusdin Tompo (Koordinator SATUPENA Sulawesi Selatan)