AGH Muhammad Nur lahir di Desa Langkean, Kabupaten Maros, 7 Desember 1932, wafat tanggal 29 Juni 2011. Sepanjang hayatnya, beliau mengabdikan dirinya di dunia pendidikan dan dakwah. Beliau pernah pula jadi anggota DPRD Provinsi Sulawesi Selatan.
AGH Muhammad Nur sangat menonjol di bidang ilmu hadis, dan juga sangat menguasai keilmuan lainnya, seperti tafsir, fikih, tauhid, ushul fiqhi hingga tasawuf. Beliau diberi gelar Al-Allamah Al-Jalil KH Muhammad Nur Al-Bugisy.
Prof M Arfin Hamid merupakan salah satu alumnus MDIA. Sejumlah pejabat dan tokoh juga merupakan tamatan MDIA, antara lain, Dr H Ali Yafid, S.Ag, M.Ag, Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Sulawesi Selatan, dan Prof Dr KH Nasaruddin Umar, MA, Menteri Agama RI.
“Pesantren ini banyak melahirkan tokoh-tokoh. Makanya dipertahankan nilai-nilai yang diajarkan oleh AGH Muhammad Nur, Haji Lotang, dan lainnya,” terang Iwan Azis.
Menurut pengakuan Iwan Azis, dia tidak pernah bergabung di MDIA. Cuma adiknya, Imran Azis dan Ikhwan Azis, yang pernah nyantri di sana. Dulu itu, katanya, kalau dikasi masuk ke sekolah agama dianggap momok, seperti masuk ‘tahanan’. Padahal banyak alumni sekolah agama, baik madrasah maupun pesantren yang sukses dan berkontribusi bagi masyarakat luas.
Selain aktif di Yayasan Masjid Taqwa, dia juga merupakan Ketua Dewan Pembina Masjid Athirah di Kompleks Haji Kalla, yang merupakan kediamannya.
Iwan Azis juga merupakan Ketua Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kecamatan Panakkukang, periode 2022-2027. Pelantikan dirinya sebagai Ketua DMI Kecamatan Panakkukang, berlangsung di Masjid Baiturrahman, pada Jumat, 25 Maret 2022.
Hadir dalam pelantikannya saat itu, antara lain Camat Panakkukang, Andi Pangerang Nur Akbar, dan Lurah Karampuang, Andi Supriadi.
“DMI itu organisasi besar. Organisasi yang diperhitungkan,” tegas Iwan Azis.
Ketua Pengurus Pusat DMI, periode 2024-2029, adalah HM Jusuf Kalla. Sementara Ketua DMI Sulawesi Selatan, periode 2023-2026, yakni Mayjen TNI (Purn) Andi Muhammad Bau Sawa Mappanyukki. Untuk DMI Kota Makassar, dipimpin oleh Drs HM Yunus HJ, M.Si.
Iwan Azis mengatakan, butuh saling percaya dan kebersamaan dalam semangat ukhuah Islamiah, bila ingin mengelola dan membesarkan organisasi masjid.
“Sebagai pengurus, kita pasti butuh ketenangan dalam bekerja,” tandasnya. (*)







br






