News  

Zainal Arifin Paliwang Paparkan Potensi Besar Provinsi Kaltara dalam Seminar Nasional “The Legend of Pongtiku II” di Toraja

Pembangkit listrik tenaga air ini diperkirakan mampu memenuhi kebutuhan listrik seluruh Pulau Kalimantan, bahkan hingga ke wilayah Sulawesi.

“Energi ini tidak hanya cukup untuk kita, tetapi juga bisa kita salurkan ke daerah lain. Kita memiliki sumber daya yang luar biasa, dan ini merupakan kontribusi signifikan Kaltara bagi ketahanan energi nasional,” tegasnya.

Dari sisi kesejahteraan, Gubernur Zainal memaparkan, Kaltara sempat mengalami peningkatan angka kemiskinan pada tahun 2021-2022 akibat pandemi Covid-19. Namun, sejak tahun 2023, angka tersebut mulai menurun berkat intervensi kebijakan dan program pemberdayaan.

“Kami berharap dukungan berkelanjutan dari pemerintah pusat untuk terus memberikan perhatian pada wilayah-wilayah yang memiliki potensi besar namun masih memerlukan penguatan program pembangunan,” ujarnya.

Berdasarkan data BPS tahun 2022, sektor pertambangan memberikan kontribusi 36,42 persen terhadap PDRB Kaltara yang mencapai Rp 138,72 triliun. Di sektor pertanian, Kaltara memiliki total luas lahan 7,8 juta hektare, dengan luas sawah 8.260 hektare pada tahun 2024.

Sektor perikanan juga sangat menjanjikan. Beliau menyebutkan bahwa tambak-tambak organik yang dikelola masyarakat lokal di Kaltara berukuran besar, bahkan mencapai 25 hektare per unit.

BACA JUGA:  Rekor! Rumah Zakat Raih WTP 19 Kali Berturut-turut

“Udang windu dan kepiting bakau adalah komoditas ekspor unggulan yang berkembang pesat di wilayah ini,” papar mantan Wakapolda Kaltara ini.

Tak hanya itu, Gubernur Zainal juga menyinggung potensi pariwisata budaya di Kaltara yang memiliki 43-45 desa wisata aktif. Diharapkan, konektivitas pariwisata antara Kalimantan dan Sulawesi dapat semakin kuat di masa mendatang.

“Tentunya, Kaltara tidak hanya kaya, tetapi juga siap menjadi simpul penting pertumbuhan ekonomi hijau dan kesejahteraan Indonesia. Mari, kami membuka pintu untuk kolaborasi dan investasi,” pungkasnya. (*)