Dalam kegiatan ini hadir pula perwakilan Forum Anak, namanya Forum Anak Sikamali’ Toraya. Mereka terdiri atas Brichylia Nindy Kalalembang, Brigita Gabriella Rante, Deslin Melany Gonie, dan Anindya Batara Randa.
Wakil Bupati Tana Toraja, periode 2021-2024 itu memuji anak-anak sekarang yang dinilai sangat kreatif. Bahkan, diakui, dalam hal IT, pemahaman anak-anak jauh lebih baik dibanding orangtua. Anak-anak juga punya banyak peluang dan kesempatan. Sehingga perlu memberikan ruang bagi mereka agar cakrawaka berpikir dan wawasan anak jadi lebih luas.
Pemerintah Kabupaten Tana Toraja, tambah Zadrak Tombeg, sangat concern pada pemenuhan hak-hak anak, seperti hak atas pendidikan, hak kesehatan, dan hak untuk bermain. Dia berencana akan membuat tempat bermain ramah anak di dekat bundaran kolam Makale.
Rencana lainnya, Pemkab Tana Toraja melihat ada kebutuhan sarana olahraga berupa sport centre bagi warga. Dia berharap, ide dan gagasan ini mendapat dukungan dari semua masyarakat agar nanti terwujud.
Persoalan lain yang diperhatikan, yakni kasus perkawinan anak. Dikatakan, idealnya perempuan menikah di atas 19 tahun karena sistem reproduksinya lebih siap.
Pemerintah, sekolah, tokoh agama dan pihak-pihak lain, memang punya peran penting dalam perlindungan anak. Namun posisi orangtua dan peran keluarga, juga tak kalah pentingnya. Anak-anak paling banyak waktunya dengan orangtua. Sehingga penting dibuatkan program-progran ketahanan keluarga.
Peran orangtua mesti diperkuat agar penanganan masalah anak dimulai dari rumah. Orangtua mesti jadi role model bagi anak-anaknya. Peran orangtua tersebut sangat menentukan bagaimana anaknya di masa depan. Masa depan Tana Toraja, kata Zadrak Tombeg, ada di tangan anak-anak, sehingga pelatihan KHA ini penting bagi semua. (*)


br






br






