NusantaraInsight, Makassar -– Semangat cinta lingkungan tak lagi menjadi slogan semata di lingkungan DAFI School Makassar. Pada Ahad, 29 Juni 2025, unit SD, SMP, dan SMA Darul Fikri Makassar berhasil meraih Piagam Penghargaan Adiwiyata Tingkat Kota Makassar.
Penghargaan ini diserahkan dalam momen Puncak Peringatan Hari Lingkungan Hidup Indonesia 2025 yang digelar meriah di area Car Free Day Jalan Jenderal Sudirman, Makassar. Acara ini menjadi bagian dari gerakan kolektif dalam meningkatkan kesadaran publik terhadap pentingnya menjaga kelestarian lingkungan hidup.
Capaian ini menjadi penanda penting atas komitmen berkelanjutan sekolah Islam terpadu ini dalam membangun budaya peduli lingkungan di dunia pendidikan. Lebih dari sekadar apresiasi, penghargaan ini merupakan wujud nyata kontribusi SIT Darul Fikri School Makassar terhadap agenda pembangunan berkelanjutan di tingkat lokal.
Turut hadir dalam prosesi penerimaan penghargaan, Rasyidin Adnan, selaku Direktur Tarbiyah dan Umum SIT DAFI School Makassar, menyampaikan apresiasinya atas dedikasi seluruh warga sekolah
Penghargaan ini adalah buah dari kerja kolektif dan kolaboratif seluruh warga sekolah—guru, murid, orang tua, hingga staf. Namun lebih dari itu, ini adalah bentuk kesadaran bersama bahwa merawat lingkungan adalah bagian dari tanggung jawab iman dan peradaban,” ujar Rasyidin
Ia menambahkan bahwa SIT Darul Fikri Makassar berkomitmen tidak hanya mencetak murid yang unggul dalam aspek akademik dan spiritual, tetapi juga memiliki kepekaan sosial dan tanggung jawab ekologis.
Kami terus dorong lahirnya kepemimpinan hijau di sekolah, melalui kebiasaan sederhana namun bermakna—seperti program kebun sekolah, bank sampah, pemilahan sampah mandiri, dan pembelajaran berbasis proyek ekologi. Semangatnya adalah agar murid tidak hanya pintar di kelas, tapi juga bijak terhadap bumi,” lanjutnya
Program Adiwiyata sendiri merupakan inisiatif dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia yang bertujuan menciptakan sekolah peduli dan berbudaya lingkungan. Penilaian dilakukan berdasarkan integrasi pendidikan lingkungan dalam kurikulum, pengelolaan sampah, konservasi energi, serta partisipasi aktif warga sekolah dalam menjaga kelestarian alam.
Penghargaan yang diraih oleh Sekolah Islam Terpadu Darul Fikri Makassar tahun ini menjadi bukti bahwa pendidikan dan keberlanjutan dapat berjalan beriringan. Sekolah bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang awal lahirnya agen perubahan yang peduli terhadap masa depan bumi.


br






br






