NusantaraInsight, Makassar — Sekretaris Camat Tamalate Saddam Musma membawa inovasi Kampung Literasi pada ajang penghargaan kepada tokoh individu daerah yang telah memberikan kontribusi signifkan dalam pembangunan politik lokal, penguatan otonomi daerah, serta pembangunan daerah.
Melalui Program Inovasi “Kampung Literasi” Kampus Lorong, Saddam Musma yang juga Pembina Kampus Lorong yang terletak di Lorong Daeng Jakking Kelurahan Parang Tambung Kecamatan Tamalate mengikuti Lomba Inovasi Yang di gelar DPD-RI dengan Tema Perlindungan Anak & Pemberdayaan Perempuan DPD Award Tahun 2025.
Lomba Inovasi yang digelar secara terbuka dan memberikan ruang kepada seluruh warga masyarakat, baik Individu, tokoh dan organisasi pemerintahan untuk ikut serta dalam lomba ini, berlangsung secara nasional.
Inovasi Kampung Literasi Kampus Lorong
Inovasi Kampung Literasi, Kampus Lorong ini juga mendukung Program Pemerintah Kota Makassar dalam pencanangan Dobrak (Dropbook Bergerak Untuk Literasi)
Gerakan literasi ini sepadan dengan “Gerakan Baru Dorong Budaya Membaca”. Yang mana Inovasi Literasi ini sudah berjalan 4 tahun dan melibatkan berbagai pihak di antaranya Komunitas Anak Pelangi (K-Apel), kampus negeri maupun swasta serta pemerintah setempat.
Dimana berbagai macam program yang dilaksanakan sejalan dengan misi “Perlindungan Anak & Pemberdayaan Perempuan”. Mengusung Kurikulum Kampus Lorong yaitu “CAKEP BERDAYA” yang artinya Cerdas, Kreatif, Empati, Progresif, dan Berdaya, yang merupakan kurikulum inovatif dari Kampus Lorong untuk memberdayakan generasi muda.
Kurikulum ini dirancang khusus untuk melatih dan mengembangkan keterampilan serta karakter pada anak-anak muda agar menjadi individu yang lebih cerdas, inovatif, peduli, maju, dan mandiri.
Kampus Lorong yang merupakan kolaborasi Komunitas Anak Pelangi (K-Apel) dan Yayasan Kebudayaan Aruna Ikatuo Indonesia mengusung motto “Bertindak Lokal, Berpikir Global” menuju Masyarakat “Cerdas, Kreatif, Mandiri”
Gerakan ini bukan hanya bergerak pada pendidikan teori semata, namun berkomitmen juga mengembangkan potensi lokal melalui pendidikan dan pemberdayaan berbasis komunitas di korong-lorong atau gang-gang Kota Makassar.
Kurikulum “CAKEP BERDAYA” di Kampus Lorong dirancang dengan pendekatan berbasis 80 keterampilan dan 20 pengetahuan teoritis, yang bertujuan untuk mengembangkan individu yang cerdas, kreatif, dan mandiri.
Struktur kurikulum yang mencakup berbagai aspek penting yang mendukung kegiatan pendidikan dan pemberdayaan masyarakat lokal, dengan memadukan keterampilan praktis dan pengetahuan teoritis ini tidak berdiri sendiri.


br






br






