Tradisi Baca-Baca Menandai Pembukaan Warung Mas Adji di Panciro Gowa

NusantaraInsight, GowaMasyarakat Makassar kaya dengan tradisi dan kearifan lokal. Pada saat memulai membuka usaha, misalnya, didahului dengan mengadakan baca-baca. Yakni memohon pertolongan dari Tuhan yang Maha Kuasa agar diberi kelancaran rezeki dan keberkahan dalam hidup.

Tradisi baca-baca itu pula yang dilakukan saat pembukaan Warung Mas Adji, di Panciro, Kabupaten Gowa, Ahad, 22 Juni 2025. Ada unti tekne, umba-umba, jekne uring tajammeng dan barongko menyertai tradisi ini.

“Ini karena masih ada orangtua, jadi dibuatkan ki jekne uring tajammeng,” kata Rahma, pengelola Warung Mas Adji cabang Panciro.

Bahan jekne uring tajammeng ini terdiri dari pisang raja, labu kuning, kacang putih, bulatan tepung onde-onde, santan, dan gula merah.

Warung yang berada di jalan poros menuju Barombong ini, merupakan cabang ke-5. Warung pertama berada di Jalan Letjend Hertasning, depan Bawaslu Kota Makassar.

Cabang ke-2 di lapangan Emmy Saelan, cabang ke-3 di depan SMA Wahyu, sedangkan cabang ke-4 Warung Mas Adji berada di Borong.

BACA JUGA:  Pj Bupati Sinjai Langsung Tinjau Lokasi Longsor di Sinjai Borong

Nama warung ini menggunakan nama pemiliknya, yakni mas Aji, yang beristrikan wanita Makassar. Warung Mas Adji sudah dirintis sejak 1997. Artinya, sudah berjualan selama 28 tahun.

“Warung Mas Adji cabang Panciro ini, saya yang kelola,” ujar Rahma.

Meski punya 5 cabang, tapi usaha ini bukan waralaba. Sebab, semua masih dikelola langsung pemiliknya. Rahma itu saudara dari istri mas Aji, bernama Mila.

Menu andalan, Warung Mas Adji adalah sate ayam, dengan bumbu kecap yang sedap. Namun sekarang, menu yang ditawarkan kepada pelanggan kian bervariasi.

Ada soto ayam, nasi uduk, dan ayam lalapan. Harganya pun masih sangat terjangkau. Untuk paket sate plus lontong, dibandrol 24 ribu/porsi. Untuk soto ayam harganya 15 ribu/porsi, sedangkan nasi uduk ayam lalapan dijual seharga 23 ribu/porsi.

Pada saat pembukaan Warung Mas Adji ini, pengelola menggelar makan gratis. Sejumlah kerabat dan relasi diundang datang bersantap siang, antara lain akademisi dan pengacara Dr Drs Syahrir Rier, SH, MH, MM, M.Kes, M.Si, MH, yang hadir bersama sahabatnya Muh Farid. Juga hadir pegiat literasi Rusdin Tompo dan istri, yang masih keluarga pengelola.

BACA JUGA:  Lebaran, Buku, dan Silaturahmi Literasi

Warga di sekitar yang kebetulan lewat dan para driver ojol juga mampir makan siang gratis. Mereka disuguhi menu makan siang, sebagaimana yang dijual Warung Mas Adji. (*)