Pengalaman Pasutri, Sukardi Weda dan Andi Rusbanna sebagai PJ Ketua RT

Ini menunjukkan bahwa sebagai Ketua RT/RW, harus menjadi solusi bagi warga, sehingga melangsungkan pernikahan pun dapat difasilitasi, tegasnya.

Andi Rusbanna berpesan kepada para calon Ketua RT/RW yang akan bertarung besok dan bila terpilih, maka harus melayani warga dengan cepat, profesional, adil, dan berkualitas.

Demikian halnya, Prof Sukardi Weda juga menuturkan bahwa menjadi Ketua RT memiliki pengalaman luar biasa. Sukardi Weda, yang juga Calon Rektor Universitas Hasanuddin dan tercatat sebagai Guru Besar Bahasa Inggris FBS Universitas Negeri Makassar (UNM), dan aktif di sejumlah organisasi kemasyarakatan (ormas), menyampaikan berbagai pandangannya terkait dengan pengalamannya menjabat sebagai Ketua RT di lingkungannya.

Sukardi Weda mengatakan bahwa menjadi Ketua RT/RW adalah pekerjaan mulia karena dapat melayani masyarakat.

Menjadi Ketua RT/RW adalah lapangan amal shalih untuk berbuat yang terbaik kepada warga dan senantiasa menjaga kebersihan lingkungan.

Sebagai Ketua RT, Sukardi Weda menegaskan harus mau bekerja dengan hati, yakni ia harus menjadi penggerak, menjadi contoh bagi warga dan memberikan pelayanan prima kepada warga.

BACA JUGA:  Seru, Gubernur Kaltara Vs Ketua PB PORDI

Menjadi Ketua RT, jangan money oriented, jangan berpikir uang, tetapi berikan layanan tanpa pamrih, tanpa mengharapkan sesuatu dari warga.

Bila ada masalah antar warga, atau masalah di antara keluarga komplek (RT), termasuk konflik suami istri, Ketua RT harus hadir dan turun membantu untuk mencarikan solusi terbaik.

Sukardi Weda punya pengalaman untuk menyelesaikan konflik suami istri, hingga bersama dengan istrinya, datang ke Polda Sulsel untuk menyelesaikan masalah warganya.

Sukardi juga menyampaikan, Ketua RT juga harus memahami dengan baik kondisi lingkungan, harus setiap saat mengajak warga untuk membersihkan komplek supaya lingkungan elok dan indah dipandang.

Selama menjabat sebagai PJS RT, Sukardi Weda punya banyak pengalaman unik. Suatu ketika, Sukardi sedang di kamar menyelesaikan tugas keseharian sebagai akademisi, lalu datang seorang warga dan orang tersebut memberikan uang Rp. 100.000, yang menurutnya sebagai ucapan terima kasih atas layanan yang diberikan oleh RT kepadanya.

Si Bapak tersebut berterima kasih karena dibantu untuk mencarikan beberapa tanda tangan dari warga yang berbatasan langsung dengan tanahnya, kebetulan warga tersebut ingin menaikkan status tanah miliknya.

BACA JUGA:  Mengusung Spirit Pemilu Damai 2024, Forum Dosen Gelar FGD

Andi Rusbanna, yang juga istri Sukardi Weda, telah berulang kali menolak pemberian tersebut dengan mengatakan bahwa tidak perlu ada seperti itu, namun warga tersebut bersikukuh untuk tetap memberikan uang yang nominalnya Rp. 100.000 itu, dengan alasan sudah ia niatkan.