Pasca-Lebaran, Diprediksi Penumpang Tinggalkan Bima Naik 20-30%.

Pelepasan penumpang arus balik lebaran 1446 H di Pelabuhan Bima, 9 April 2025 malam. (Foto: Istimewa).
Pelepasan penumpang arus balik lebaran 1446 H di Pelabuhan Bima, 9 April 2025 malam. (Foto: Istimewa).

Setelah menurunkan penumpang di Pelabuhan Makassar, KM Tilongkabila akan kembali mengangkut penumpang tujuan Labuan Bajo-Bima-Lembar-Benoa sekaligus juga mengawali trayek rutinnya Beno-Bitung (pp). Kapal ini meninggalkan Pelabuhan Soekarno-Hatta pada pukul 08.00 Wita, setelah sandar selama lebih kurang tiga jam.

Debarkasi-embarkasi di Pelabuhan Makassar, Jumat subuh dirasakan oleh sejumlah penumpang kurang nyaman karena ruang tunggu penumpang dipadati penumpang yang akan menaiki kapal. Para penumpang yang turun melalui garbarata berpapasan dengan para penumpang yang akan naik kapal dan memadati jalan keluar yang dilewati penumpang yang baru turun,. Tidak hanya itu, penumpang yang baru turun harus berhenti karena memberi kesempatan kepada para penumpang yang akan menuju ruang tunggu.

Keadaan ini diperparah lagi oleh arus lalu lintas di depan gedung terminal, tempat para penumpang yang akan naik dan turun berpapasan. Puluhan truk raksasa merangsek masuk ke area pelabuhan, berbaur dengan mobil angkutan penyumpang yang yang memarkir di sisi kiri kanan tepi jalan sepanjang poros di depan gedung terminal. Keadaan ini membuat mobilitas penumpang terganggu.
Salah seorang penumpang yang juga anggota kepolisian mengimbau agar pada masa yang akan datang, jalur arus penumpang naik dan turun harus terpisah demi kelancaran debarkasi-embarkasi penumpang.

BACA JUGA:  Putri Dakka Raih Inspiring Profesional & Leadership Award 2024

Dengan menggunakan garbarata, para penumpang yang turun harus berjalan naik turun tangga gedung dan jembatan hampir setengah kilometer jauhnya dengan tempat mereka menunggu angkutan kendaraan lanjutan ke kediaman masing-masing. (MDA).