Medsos Tak Perlu Via ‘Gatekeeper’

Nusantarainsight, Makassar — Tokoh pers dan wartawan senior M.Dahlan Abubakar menjelaskan, penyebaran informasi melalui media sosial (medsos) dapat langsung dilakukan setiap individu dan tidak perlu melalui ‘gatekeeper’ (penjaga gerbang, maksudnya, redaktur). Sebab, pesan yang disampaikan oleh satu orang untuk semua orang melalui kanal yang tersedia.

“Ciri khas media sosial pun ‘real time’ (setiap saat) dan penerima menentukan interaksi,” ujar tokoh pers versi Dewan Pers itu mengutip pendapat salah seorang pakar ketika berbicara di depan 25 peserta Pelatihan Jabatan Fungsional Perencana Ahli Pertama tahun 2024 yang dilaksanakan di Kampus Unhas Tamalanrea, Rabu (4/12/2024).

Kegiatan yang berlangsung selama 6 minggu itu merupakan program kerja sama Badan Perencana Pembangunan Nasional (Bappenas) dengan Pusat Pengembangan Kebijakan Pembangunan (PPKP) Universitas Hasanuddin. Pelatihan yang berakhir 13 Desember 2024 itu diberikan secara daring selama 2 minggu dan 3 minggu secara luring.

Ciri khas media sosial ini berbeda dengan ciri khas komunikasi massa yang bersifat se-arah dan segmentasinya tertentu.

“Kini dengan adanya media sosial telah mengubah komunikasi itu bersifat interaktif dan dapat memanfaatkan sejumlah platform media sosial yang tersedia,” ujarnya dalam sesi yang dipandu Adya Utami S. dari PPKP Unhas.

BACA JUGA:  Ada Apa, Kasmawati Bernazar Puasa Usai Lebaran

Menurut dosen luar biasa FIB Unhas ini, pengguna dapat memilih berbagai jenis medsos yang diminati misalnya untuk tujuan menciptakan jaringan sosial seperti ‘facebook’,’myspace’, ‘linkedin’, dll. Sementara untuk berdiskusi setiap individu yang melek media sosial dapat menggunakan ‘skype’ ‘google talk’. Mereka yang ingin berbagi konten dapat memilih ‘youtube’ dan ‘slideshare’.

“Bagi mereka yang senang berkomunikasi langsung dengan orang lain dapat menggunakan ‘Livestream’,” ujar mantan Kepala Humas Unhas tersebut.

Pengguna juga dapat memanfaatkan ‘mikroblog’ seperti twitter dan instagran. Meskipun pesan yang disampaikan terbatas, namun platform media sosial ini banyak digunakan oleh para pejabat untuk mengomentari suatu masalah yang sedang aktual di ranah publik.

“Informasi melalui instagram terkadang banyak dimanfaatkan oleh para jurnalis membuat berita dengan menyebut keterangan narasumber berdasarkan jenis media yang digunakannya,” imbuh Dahlan salam materi bertajuk

“Presentasi dan Komunikasi Efektif”.
Perkembangan media sosial dengan berbagai platformnya itu mendorong sejumlah lembaga media massa seperti media cetak dan media audi-visual (RRI dan TV) menerapkan “konvergensi media”.