Mahasiswa PKM STIKES Bina Bangsa Majene Edukasi Mencegah Diare dan Stunting di SDN 020 Pallis

STIKES Bina Bangsa Majene
STIKES Bina Bangsa Majene

NusantaraInsight, Majene — Mahasiswa Program Kreativitas Mahasiswa (PKM) dari STIKES Bina Bangsa Majene melakukan kegiatan penyuluhan kesehatan di SDN 020 Pallis pada hari rabu, 29 Mei 2024.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran peserta didik tentang pentingnya pencegahan diare dan stunting, serta memberikan edukasi tentang cara menjaga kesehatan yang baik.

Para mahasiswa yang berpartisipasi dalam kegiatan ini merupakan Mahasiswa/i semester akhir sebanyak 8 orang yang tergabung dalam PKM, diantaranya :

– M. Abdul Malik
– Apnianti Illin
– Najma Inriani
– Indah Febrianti
– Sabriana
– Karmila
– Ummi Ulfiana, dan
– Muzdalifah.

Mereka bekerja sama dengan tenaga kesehatan dari Puskesmas Pambusuang sembari melakukan pemeriksaan kesehatan rutin berkala bagi para pelajar dan GTK.

M. Abdul Malik, salah satu mahasiswa PKM STIKES Bina Bangsa Majene, menjelaskan materi yang disampaikan.

“Kami memberikan penyuluhan dasar tentang pencegahan penyakit diare dan cara cuci tangan yang benar. Diare adalah masalah kesehatan yang disebabkan oleh terganggunya pencernaan, ditandai dengan buang air besar encer sebanyak tiga kali atau lebih dalam satu hari,” ungkap Abdul Malik.

BACA JUGA:  Denny JA: Sebagian Peran Ulama, Pendeta dan Biksu Apakah Akan Digantikan oleh Artificial intelligence

“Diare ada dua macam, yaitu diare akut dan diare kronis. Diare akut biasanya terjadi tiba-tiba dan berlangsung selama tiga sampai tujuh hari, sedangkan diare kronis berlangsung lebih lama, hingga empat minggu atau lebih.”

Abdul Malik juga menekankan pentingnya menjaga kebersihan untuk mencegah diare.

“Infeksi virus atau bakteri yang menyebabkan diare bisa terjadi karena kontaminasi pada makanan atau minuman.

Oleh karena itu, penting untuk mencuci tangan dengan benar sebelum makan dan setelah pergi ke kamar mandi, serta memastikan air yang dikonsumsi bersih,” tambahnya.

Selain diare, mahasiswa PKM juga menjelaskan kepada awak media tentang stunting dan gizi buruk pada ibu dan anak, isu yang cukup hangat belakangan ini.

“Kurangnya asupan gizi pada ibu sejak sebelum hamil, selama kehamilan, dan pada 1.000 hari pertama kehidupan anak dapat menghambat pertumbuhan mereka, yang menyebabkan tingginya angka stunting di Indonesia,” kata Abdul Malik.

“Masalah ekonomi juga berperan penting, karena keluarga dengan kondisi ekonomi kurang mampu seringkali jarang mengonsumsi makanan yang berprotein tinggi,” pungkasnya.

BACA JUGA:  Ini Lima Tips drh. Una Jika ternak Terinfeksi PMK

Kegiatan penyuluhan ini juga mendapat dukungan dari tenaga kesehatan Puskesmas Pambusuang. Nelli, AMKG, perawat gigi di Puskesmas Pambusuang.

“Kami mendampingi para mahasiswa PKM dalam memberikan penyuluhan diare kepada peserta didik di SDN 020 Pallis. Respon peserta didik sangat baik, mereka antusias mendengarkan materi yang disampaikan,” ungkapnya.