Ia juga menekankan pentingnya karakter yang tidak hanya didasari intelektual, tetapi juga integritas, kejujuran, dan tanggung jawab.
Menutup sambutannya, Marwan berharap acara ini dapat membentuk pemuda yang bersatu dalam semangat antikorupsi, berkolaborasi dengan integritas, dan memiliki visi untuk mewujudkan Indonesia Emas 2045, dengan tetap berpegang pada nilai-nilai luhur bangsa.
Materi pertama kegiatan Kelas Pemuda & LSM Antikorupsi dibawakan oleh Kolonel Infanteri Mahfud Supriadi selaku Staf Ahli Bidang Operasi Militer Selain Perang (OMSP) Panglima Kodam XIV/Hasanuddin.
Dengan topik “Peran Pemuda Menyongsong Indonesia Emas 2045,” Mahfud menjelaskan bahwa peran pemuda dalam mencapai Indonesia Emas 2045 harus dimulai dengan kecintaan terhadap bangsa, wawasan kebangsaan, dan semangat bela negara.
“Anak muda sekarang memiliki banyak tantangan. Mulai dari kemajuan teknologi, digitalisasi, yang tidak hanya melahirkan nilai-nilai positif, tetapi juga nilai negatif. Di sinilah nilai-nilai luhur bangsa digunakan untuk membentengi (para pemuda) dari pengaruh buruk atas disrupsi ini,” imbuhnya.
Untuk menumbuhkan semangat nasionalisme, Mahfud juga mengajak peserta melihat video kekayaan negara dan peran strategis pemuda dalam bela negara.
Kegiatan hari pertama diakhiri dengan sesi focus group discussing (FGD) dan brainstorming oleh para peserta dengan mendiskusikan kasus-kasus korupsi yang ada di daerah masing-masing serta menyampaikan solusi yang bisa dilakukan oleh mereka sebagai peran serta pemuda.
Kegiatan hari kedua dilanjutkan kesamaptaan dengan melakukan berbagai permainan yang bertujuan untuk menumbuhkan kerjasama dan kebersamaan di antara para peserta. Tidak hanya itu, permainan yang dilaksanakan juga mengandung nilai-nilai antikorupsi dan nilai-nilai integritas “Jumat Bersepeda KK”. Setelah itu, kegiatan dilanjutkan dengan berbagai materi, antara lain “Membangun Jejaring Antikorupsi” oleh Direktorat Pembinaan Jaringan Kerja Antar Komisi dan Instansi (PJKAKI) KPK RI, Pengaduan Masyarakat dalam Pemberantasan Korupsi, serta Strategi Pembangunan Budaya Antikorupsi dan Rencana Aksi. Acara ditutup pukul 17.00 WIB dengan membangun Komitmen Bersama peserta dalam upaya pemberantasan korupsi.
Melalui penyampaian materi dan aktivitas kesamaptaan serta sesi FGD, diharapkan peserta dapat menginternalisasi nilai-nilai integritas dan antikorupsi. Selain itu, peserta pemuda yang memiliki berbagai latar belakang berbeda dapat saling berkolaborasi dalam upaya pemberantasan korupsi. Berlandaskan semangat pendidikan sebagai salah satu trisula KPK dan juga peran serta masyarakat, Direktorat Pembinaan Peran Serta Masyarakat terus berupaya dalam menyelenggarakan program pembinaan masyarakat, khususnya pada pemuda.