Gandeng Pusdal LH Suma, LPLHI Sulsel dan RQIQ Gelar Bimtek Minimisasi Sampah Lingkungan Ponpes dan Masjid

Lplhi
Gandeng Pusdal LH Suma, LPLHI Sulsel dan RQIQ Gelar Bimtek Minimisasi Sampah Lingkungan Ponpes dan Masjid

“Maggot bermanfaat sebagai agen biokonversi yang dapat mereduksi sampah organik secara efektif dan efisien. Sebagai sumber pakan alternatif untuk hewan ternak. Kandungan nutrisi tinggi, terutama protein, lemak, asam amino esensial, dan mineral dalam maggot ini, membuatnya menjadi pilihan yang baik sebagai pakan hewan. Kotoran bekas maggot (Kasgot) dimanfaatkan sebagai sumber kompos atau pupuk organik. Meskipun dari limbah sampah organik, namun pupuk yang dihasilkan tidak berbau. Selain sebagai komoditas yang memiliki nilai ekonomi, maggot juga memberikan manfaat bagi lingkungan. ” terangnya lagi.

Siklus hidup maggot dimulai dari telur maggot. Telur akan menetas dalam waktu satu minggu, kemudian akan menjadi larva atau baby maggot. Maggot dikembangkan di biopond (tempat pembesaran maggot) selama 21 hari dan diberi pakan sampah organik.

Selanjutnya, maggot akan memasuki fase prepupa. Selama 14 hari maggot tidak makan untuk menjadi pupa. Setelah memasuki fase pupa, maggot memerlukan waktu tiga sampai tujuh hari untuk bermetamorfosis menjadi lalat BSF. Ketika sudah menjadi lalat BSF, para pejantan hanya memiliki waktu tiga hari untuk berkembang biak dengan lalat betina.

BACA JUGA:  Silaturahmi FKPM se Kecamatan Manggala

Selepas melakukan proses perkembangbiakan, lalat jantan akan mati dan lalat betina akan masuk ke fase pembibitan atau bertelur selama tiga hari berikutnya. Lalat betina akan mengikuti jejak para pejantan setelah menyelesaikan proses bertelur. Begitu pula seterusnya siklus tersebut berulang.

“Budidaya maggot BSF adalah solusi cerdas dan berkelanjutan untuk mengelola sampah organik. Maggot BSF memiliki potensi ekonomi yang besar sebagai pakan ternak dan pupuk organik. Sampah organik memiliki peluang ekonomi melalui budidaya maggot BSF Dengan budidaya maggot, kita dapat berkontribusi dalam menjaga kebersihan lingkungan dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” kunci Andi Muhammad Munawar (Pendiri Macca Organik) Makassar.