“Kita harus mencetak lebih banyak wirausahawan muda yang kreatif dan inovatif. Ini bisa dilakukan melalui program-program pelatihan kewirausahaan yang melibatkan sekolah, perguruan tinggi, dan lembaga pelatihan,” tambahnya.
Dalam diskusi tersebut, JMS menyatakan bahwa Bulukumba memiliki potensi besar untuk menarik investasi skala besar yang bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) dan menciptakan lebih banyak lapangan pekerjaan.
Salah satu rencana ambisius yang diutarakan adalah pembangunan hotel berbintang lima di Bulukumba, yang diharapkan dapat mendongkrak pariwisata daerah ini. Selain itu, pembangunan bandara wisata juga dianggap sebagai langkah penting untuk memperlancar akses wisatawan ke Bulukumba, terutama ke destinasi wisata unggulan seperti Pantai Bira dan Taman Nasional Takabonerate.
“Kita harus berpikir besar. Bulukumba punya potensi besar dalam sektor pariwisata, dan ini harus didukung dengan infrastruktur yang memadai. Kehadiran hotel berbintang lima, bandara wisata, dan kawasan pergudangan akan menarik banyak investor dan wisatawan, yang pada akhirnya akan meningkatkan PAD serta membuka banyak lapangan kerja baru,” jelas JMS.
Syafruddin Mualla sepakat dengan pandangan Jamaluddin, dan menambahkan bahwa pembangunan ini harus dilakukan dengan mempertimbangkan keseimbangan lingkungan dan keterlibatan pengusaha lokal.
“Penting untuk menjaga keseimbangan antara pembangunan dan keberlanjutan lingkungan. Selain itu, pemerintah daerah harus melibatkan pengusaha lokal dalam proses pembangunan ini agar manfaatnya bisa dirasakan secara merata oleh masyarakat,” ujarnya.
*Kawasan Ekonomi Khusus di Bira dan Takabonerate*
Salah satu gagasan menarik yang muncul dalam pertemuan tersebut adalah potensi Bira dan Takabonerate sebagai Kawasan Ekonomi Khusus (KEK).
Syafruddin Mualla menekankan pentingnya menjadikan kawasan tersebut sebagai sentra ekonomi baru yang bisa mendukung pemerataan pembangunan di Sulawesi Selatan. Kawasan Ekonomi Khusus di Bira dan Takabonerate diharapkan dapat menjadi pusat pariwisata, perikanan, dan industri maritim yang bisa memberikan dampak positif terhadap ekonomi lokal.
“Jika Bira dan Takabonerate bisa dijadikan KEK, ini akan menjadi game-changer bagi Bulukumba dan Sulawesi Selatan. Ini tidak hanya akan meningkatkan pariwisata, tetapi juga memperkuat sektor ekonomi lain seperti perikanan dan industri maritim,” jelas Syafruddin Mualla.
JMS menambahkan bahwa KEK di Bira dan Takabonerate juga bisa menjadi solusi bagi masalah pemerataan ekonomi. Menurutnya, jika kawasan ini dikembangkan dengan baik, maka manfaat ekonominya bisa dirasakan tidak hanya oleh Bulukumba, tetapi juga oleh daerah-daerah lain di Sulawesi Selatan.