NusantaraInsight, Makassar — Ketua PGRI Sulsel Prof Dr Hasnawi Haris, M.Hum “menghukum” Ketua PGRI Toraja Utara Efraim Tolan Allositandi, S.Pd, MM sebelum penutupan Konferensi Kerja Provinsi (Konkerprov) I PGRI Sulsel tahun 2025, Sabtu malam (2/8/2025) di Claro Hotel Makassar.
Hukuman ini disebabkan karena, pihak PGRI Toraja Utara tidak mengikut sertakan salah satu anggotanya yang akan mewakili PGRI Provinsi Sulsel pada Porsenijar Nasional 2025 di Bandung.
“Sesuai agenda penutupan Konferensi Kerja Provinsi, juara lomba penyanyi solo harus menyumbangkan suaranya di panggung ini, namun dikarenakan PGRI Toraja Utara tidak menyertakan salah satu juaranya yang akan diutus pada Poresenijar 2025 di Bandung, maka Ketua PGRI Toraja Utara, Bapak Efraim Tolan Allositandi kita “hukum” untuk menggantikan anggotanya menghibur kita di sini sebelum Konferensi kerja saya tutup,” ucap Prof Hasnawi yang disambut dengan tepukan oleh peserta konferensi sebagai tanda setuju.
Tanpa berlama-lama Efraim Tolan Allositandi yang diketahui merupakan pelatih vokal dari calon peserta yang akan bertanding di Bandung kemudian bangkit disambut dengan tepukan gemuruh dari para peserta.
Ia kemudian memilih lagu pada operator sound untuk menyumbangkan suaranya. Ia kemudian memilih sebuah lagu Makassar berjudul Tena Ruanna.
Efraim yang duet bersama Yosi Timbonga menyanyikan agu “Tena Ruanna” dipopulerkan oleh Anci Laricci dan diciptakan oleh Abidin Syam ini diikuti oleh segenap peserta karena merupakan lagu daerah Makassar yang populer di Sulawesi Selatan serta easy listening di telinga.
Walaupun Ketua PGRI Toraja Utara yang kembali terpilih untuk masa bakti 2025-2030 pada 22 Januari 2025 lalu ini adalah bersuku asli Toraja, namun ia dapat melantunkan syair-syair lagu Makassar dengan fasih.
Demikian yang disampaikan oleh salah satu peserta yang ikut bernyanyi mengikuti bait-bait demi lagu yang dibawakan hingga selesai ini.
Ternyata hukuman buat Ketua PGRI Toraja Utara dari Prof Hasnawi Haris membawa berkah tersendiri bagi para peserta Konkerprov I yang secara maraton telah mengikuti berbagai agenda rapat dan sidang-sidang komisi untuk membuat program kerja selama 1 tahun ke-depan.
Apalagi kemudian Konkerprov ditutup dengan dua lagu dangdut yang dihantarkan oleh perwakilan PGRI Takalar dan PGRI Luwu Timur.