News  

Prof Basri Hasanuddin Mengenang Prof A. Amiruddin: Tidak Pernah Salah Mengambil Keputusan

Prof Basri Hasanuddin
Prof Basri Hasanuddin berjabat tangan dengan Lexy M. Budiman

NusantaraInsight, Makassar — Mantan Rektor Universitas Hasanuddin (Unhas) Periode 1989–1997 Prof Dr Basri Hasanuddin mengenang sosok Nahkoda dari Timur Prof Achmad Amiruddin sebagai pemimpin yang penuh determinasi.

Hal ini disampaikan ketika memberikan testimoni pada Peluncuran Buku Nahkoda dari Timur A. Amiruddin karya M. Dahlan Abubakar, Rudy Harahap, SM. Noor, Baso Amir dan Ridwan Effendy, Jumat (7/3/2025) di Hotel Unhas & Convention Kampus Tamalanrea, Makassar.

Mantan Menteri Koordinator di tahun 1999-2000 ini menceritakan perihal dirinya bergabung di Unhas ketika di bawah kepemimpinan Prof A. Amiruddin.

“Pada awal 1977, ketika itu saya baru kembali di tanah air dari mengikuti program lanjutan di luar negeri, saya melapor kepada beliau sebagai rektor. Beliau meminta saya membantu memikirkan pengembangan sumber daya manusia Unhas, khususnya tenaga akademik. Beliau mempercayakan saya mengembang tugas sebagai Ketua Program Pengembangan Staf Akademik Unhas,” ungkapnya.

“Itulah pekerjaan pertama saya setelah selesai pada pendidikan di School of Economics University of The Philippines,” lanjutnya.

BACA JUGA:  Berkah Idul Adha : FIFGROUP Tebar 4 Sapi dan 497 Kambing Hingga Pelosok Negeri

“Dalam interaksi saya dengan beliau, baik itu kedinasan maupun non kedinasan, saya menangkap bahwa beliau adalah pemimpin yang penuh determinasi. Saya ingat sekali, sewaktu saya memimpin Program Pengembangan Staf Akademik Unhas, saya diperintahkan untuk memetakan berapa kekuatan Unhas, dan setelah saya petakan, kekuatan Unhas hanya ada 11 Doktor dan saat itu belum ada gairah untuk meningkatkan pendidikan,” ulasnya.

“Berbekal surat tugas dari Rektor Unhas (Prof A. Amiruddin) saya keliling ke luar negeri untuk menandatangani kerja sama dengan universitas yang ada di luar negeri,” sambung Mantan Duta Besar Iran tersebut.

Lebih lanjut, Prof Basri Hasanuddin menyampaikan bahwa karakter kuat kepemimpinan yang dimiliki Prof A. Amiruddin itu yaitu dirinya memiliki strategic thinker (pemikir strategi) dan juga culture builder (pembangun budaya).

“Ini terlihat bagaimana Pak Amiruddin mengubah format organisasi Unhas yang tadinya Multi-Versitas ketimbang sebuah Uni-Versitas, dimana fakultas memiliki tembok yang tak lebih dari kerajaan-kerajaan kecil dengan ego masing-masing fakultas. Beliau mengubah dengan sistem organisasi matrix dengan menggabungkan beberapa fakultas menjadi fakultas baru, beliau mengubah culture konvensional menuju culture baru yang lebih berorientasi program,” tuturnya.

BACA JUGA:  Kepala BPTD Sulsel Lakukan Audensi Ke Wali Kota Makassar

Tentu saja gagasan yang dimunculkan Prof Amiruddin tidak selalu mulus, lanjutnya, ada juga resistensi yang diterima atas gagasannya itu. Akan tetapi Prof Amiruddin menjalankan gagasannya dengan penuh determinasi.