News  

Playing the Victim

Kita harus menyuarakan 3 hal :
1. Bahwa Israel tidak bisa terus-terusan berpura-pura menjadi korban padahal menyerang lebih dahulu.
2. Bahwa Iran punya hak membela diri atas serangan terhadap kedaulatannya.
3. Bahwa Palestina masih dalam penjajahan, dan bukan pelaku kekacauan.

Waspada, Tapi Jangan Diam !

Ketika kebenaran ditutupi oleh dusta yang dilegalkan, maka diam berarti tunduk. Strategi playing the victim yang dimainkan Israel hanyalah satu bentuk dari banyaknya fitnah akhir zaman — di mana pelaku kejahatan tampil seolah korban, dan korban dipaksa menjadi pelaku.

Sudah saatnya kita melawan narasi itu dengan narasi tandingan. Bukan hanya dengan emosi , tapi dengan analisis, data, moral, dan keberanian intelektual.
Menghadapi “playing the victim” ala Israel adalah peperangan narasi. Kita tidak boleh sekadar menjadi penonton. Ini saatnya menjadi pelaku sejarah—yang menyuarakan kebenaran, membela yang tertindas, membongkar kebohongan.

“Dan janganlah kamu cenderung kepada orang-orang yang zalim, yang menyebabkan kamu disentuh api neraka.”
(QS Hud: 113)“Di akhir zaman, orang benar akan dianggap dusta, dan pendusta dianggap benar. Maka, siapa yang hidup pada zaman itu, hendaklah ia bersabar dan tetap pada agamanya.”
(Hadis riwayat Tirmidzi)

BACA JUGA:  Ketua BPD HIPMI Sulsel: HIPMI Syariah Sulsel Perluas Jaringan Usaha

Semoga kita termasuk golongan yang tegar di tengah fitnah, dan berdiri di barisan kebenaran, sampai janji Allah datang:

“Dan Kami pasti akan menolong para rasul Kami dan orang-orang yang beriman dalam kehidupan dunia dan pada hari berdirinya saksi-saksi.” (QS Ghafir: 51)

18 Juni 2025