News  

Pameran Piringan Hitam Lagu Makassar: Jembatan Antara Nostalgia dan Sejarah

NusantaraInsight, Makassar — Pameran Piringan Hitam Lagu Makassar resmi dibuka hari ini, mengajak pengunjung untuk menyelami perjalanan musik dari era kolonial hingga pasca-kemerdekaan. Bertempat di Riwanua, Blok H14 Unhas, Tamalanrea, pameran ini akan berlangsung hingga 22 September 2025.

Acara dibuka dengan sambutan dari Arwan Tjahyadi, tokoh masyarakat Tionghoa Makassar yang juga dikenal sebagai pemerhati sejarah kota. Perwakilan dari Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX Makassar turut hadir untuk meresmikan acara ini.

Pameran ini menampilkan koleksi piringan hitam yang merekam perjalanan sejarah musik Makassar, yang kaya akan pengaruh budaya lokal, Melayu, dan Eropa. Piringan hitam menjadi saksi bisu perkembangan musik Makassar sejak era kolonial hingga era modern.

Ansar Mulkin Bas, pemilik Celebes Vintage dan pelaksana pameran, bekerja sama dengan Balai Pelestarian Kebudayaan Wilayah XIX untuk mewujudkan acara ini. Selain pameran, akan diadakan diskusi seputar piringan hitam lagu Makassar, sejarah Makassar melalui piringan hitam, serta konteks sejarah, kekinian, dan masa depan kota Makassar.

BACA JUGA:  Playing the Victim

Pameran ini diharapkan menjadi wadah bagi pecinta musik, peneliti, dan masyarakat umum untuk lebih mengenal dan mengapresiasi sejarah musik Makassar.