Dalam pidatonya, Selvi juga menekankan pentingnya penggunaan bahasa daerah dalam kehidupan sehari-hari. Ia mencontohkan Kota Makassar yang sudah menerapkan satu hari dalam seminggu menggunakan bahasa daerah sebagai langkah konkret pelestarian.
“Ini sangat luar biasa, karena saat ini banyak anak-anak yang sudah mulai melupakan bahasa daerahnya,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa meski dirinya dan Wapres Gibran merupakan orang Jawa asli dan sering menggunakan bahasa Jawa di rumah, anak-anak mereka belum bisa membalas dalam bahasa Jawa. Selvi sempat menyapa para tamu dengan menggunakan bahasa Makassar.
“Selamat siang ngaseng bapak ibu. Mohon maaf kalau salah, baru belajar. Apa kabar ta ngaseng,” katanya, disambut tepuk tangan hadirin.
Acara tersebut juga diramaikan oleh Dewan Kerajinan Daerah dari seluruh Provinsi Sulawesi Selatan yang memamerkan berbagai produk UMKM. Selvi mendorong para anggota Kabinet Seruni untuk mendukung UMKM lokal.
“Ini jatahnya ibu-ibu dari Kabinet Seruni untuk berbelanja. Lariskan UMKM daerahnya Sulsel,” ajaknya.
Menutup sambutannya, Selvi berharap nilai-nilai budaya yang ada bisa terus dilestarikan.
“Cagar budaya adalah panggung sejarah dan kita, perempuan, adalah penjaga narasinya. Semoga Allah SWT senantiasa meridhoi langkah yang kita lakukan,” tutupnya.