Bincang Pagi Soal Arsip: Jufri Rahman, Rini Agustiani dan Dr Basri Bahas ini!

Dari kiri ke kanan, Dr Basri, Drs Jufri Rahman dan Rini Agustiani

NusantaraInsight, Samarinda –– Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kementerian PANRB Drs H Jufri Rahman,M.Si, Sekretaris Utama ANRI Rini Agustiani,S.H.,M.A.P dan Ketua AAI Sulsel Dr H Basri,S.Pd.,M.Pd memanfaatkan waktu pagi dengan berbincang soal arsip.

Staf Ahli Bidang Pemerintahan dan Otonomi Daerah Kementerian PANRB Drs H Jufri Rahman,M.Si, Sekretaris Utama ANRI Rini Agustiani,S.H.,M.A.P dan Ketua AAI Sulsel Dr H Basri,S.Pd.,M.Pd
Dari kiri ke kanan, Dr Basri, Drs Jufri Rahman dan Rini Agustiani

Sejumlah isu menarik mengemuka dalam perbincangan pagi itu. Di antaranya adalah terkait arsip sebagai memori bangsa, tenaga fungsional arsiparis hingga menyasar ke sistem kearsipan dinamis terintegrasi (Srikandi).

“Jadi pagi ini, pukul 9.30 WITA di Samarinda, sebelum kami mengikuti Rapat Koordinasi Nasional Kearsipan Tahun 2024 hari ketiga ini, kami membahas sejumlah agenda terkait kearsipan berkelanjutan. Bagaimana kearsipan ini dapat menjadi perhatian khusus di Indonesia,” ungkap Dr Basri melalui sambungan telepon dari Samarinda, Rabu (29/5/2024).

“Karena kebetulan kami bersama pamong senior asal Sulsel Pak Jufri Rahman yang kebetulan saat ini adalah staf ahli di Kementerian PAN-RB jadi kami mengangkat diskusi terkait tenaga fungsional arsiparis di Sulsel yang saat ini masih mengalami kekurangan,” Kata Basri.

“Tentu ini dapat menjadi masukan bagi beliau, terkait regulasi mengenai pengangkatan tenaga fungsional arsiparis khususnya di Sulsel,” terangnya lagi.

BACA JUGA:  Mego Pinandito Jabat Kepala ANRI

Apalagi, lanjutnya, dalam diskusi pagi itu, mereka bertiga membahas terkait implementasi penerapan aplikasi Srikandi di seluruh Indonesia, yang merupakan kelanjutan dari Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) berdasarkan Perpres No. 95 Tahun 2018.

Mengapa membahas kearsipan ini jadi begitu penting, terang Dr Basri yang juga Kabid Kearsipan DPK Sulsel ini, karena arsip selain adalah memori bangsa. Arsip ini dapat menjaga kita dari persoalan hukum dan yang lebih utama lagi adalah arsip ini sebagai sumber ilmu pengetahuan dan menjaga peradaban kita.

“Tentu tak salah kiranya, jika peringatan Hari Kearsipan ke 53 yang dirangkaikan dengan Rapat Koordinasi Kearsipan Nasional 2024 di Samarinda mengusung “Sustainable Archiving
for the Best Future (Kearsipan yang Berkelanjutan untuk Masa Depan Terbaik)” karena kearsipan yang berkelanjutan untuk masa depan yang lebih baik, demi bangsa dan negara,” pungkasnya.