News  

Munafri Ungkap Visi Makassar Kota Inklusif di Podcast DetikSore

“Dengan begitu, Makassar akan punya identitas baru sebagai kota pesisir yang kreatif dan berbudaya,” ungkapnya.

Menanggapi isu lingkungan, Munafri juga memaparkan capaian Pemkot dalam penanganan masalah sampah yang sempat menjadikan Makassar sebagai salah satu kota darurat sampah nasional.

Selama ini, Makassar sempat masuk dalam daftar kota darurat sampah. Kami punya produksi sampah hampir seribu ton per hari.

“Tapi, setelah adanya keputusan menteri yang baru, Makassar tidak lagi termasuk kategori darurat sampah, karena berbagai intervensi yang kami lakukan mulai menunjukkan hasil,” jelasnya.

Pemkot kini menerapkan sistem pengelolaan sampah berbasis komunitas di tingkat RT/RW dengan pendekatan ekonomi sirkular.

” Setiap RT/RW diwajibkan memiliki sistem pengelolaan sampah terpadu, membuat komposter, tamba, maggot, hingga ekoenzim. Ini membentuk ekonomi sirkular di masyarakat,” imbuh Appi.

Program ini juga terintegrasi dengan pengembangan urban farming (pertanian lahan sempit), di mana hasil pengolahan sampah organik digunakan sebagai pupuk.

Setiap titik urban farming minimal harus memberdayakan lima keluarga sekitar. Beberapa lokasi sudah jadi percontohan dan hasilnya luar biasa.

BACA JUGA:  LIDIK PRO Sulsel dan Prodi Magister Hukum UIT Gelar Workshop

“Ada keluarga yang bisa menghemat hingga Rp20 ribu per hari karena menanam cabai dan memelihara ayam sendiri,” ungkapnya.

Munafri optimistis, dengan kemauan dan fokus, Makassar bisa menjadi kota mandiri yang bersih dan produktif. Teknologi sudah tersedia, tinggal kemauan dan ketekunan.

” Kalau kita fokus pada satu atau dua bidang saja, pasti bisa berhasil. Itulah yang kami lakukan, menggerakkan masyarakat agar mandiri, produktif, dan mencintai lingkungannya,” tutupnya.

Lewat berbagai program dan visi yang dipaparkan, Munafri menegaskan bahwa seluruh langkah yang diambil Pemkot Makassar berakar pada satu nilai utama, kolaborasi dan kebersamaan.

“Saya berharap, semua elemen masyarakat, pemerintah, dan dunia usaha diajak untuk bergerak bersama membangun kota yang inklusif, bersih, dan sejahtera, sebuah wajah baru Makassar yang berkarakter, kreatif,” harpa Munafri.

br