News  

Munafri Ungkap Visi Makassar Kota Inklusif di Podcast DetikSore

NusantaraInsight, Jakarta — Wali Kota Makassar, Munafri Arifuddin, menjadi narasumber dalam program Podcast DetikSore (live streaming) yang digelar oleh Detik.com nasional, Kamis (6/11/2025) di Jakarta.

Dalam kesempatan tersebut, Munafri berbagi pandangan dan refleksi seputar pengalamannya memimpin salah satu kota metropolitan terbesar di Indonesia selama sembilan bulan terakhir.

Menjawab pertanyaan redaksi mengenai bagaimana rasanya menjadi Wali Kota Makassar dalam setahun terakhir, Munafri mengungkapkan bahwa tugas tersebut penuh tantangan sekaligus memberikan pengalaman menarik.

“Menarik sih, punya tantangan tersendiri, karena Makassar sebagai kota hub tentu masyarakatnya lebih heterogen,” kata Munafri menjawab pertanyaan.

“Sangat dinamis, dan kita harus memperhatikan berbagai macam kepentingan yang ada di dalamnya, mengakomodir satu dengan yang lain,” tambah orang nomor satu Kota Makassar itu.

Ia melanjutkan, dalam birokrasi pemerintahan, banyak aturan yang harus ditaati. Jadi, strategi yang dilakukan adalah bagaimana bisa mengakomodir sebanyak mungkin kepentingan masyarakat, meski tidak mungkin semua bisa dipenuhi.

Menurutnya, kepemimpinan di kota besar seperti Makassar menuntut keseimbangan antara kebijakan, komunikasi, dan empati.

BACA JUGA:  PGRI Luwu Timur Silaturrahim dengan Bupati H.Irwan Bachri Syam

“Kita tidak bisa membuat semua orang bahagia, tapi setidaknya kita bisa membuat lebih banyak yang merasa terlayani dengan baik. Karena masyarakatnya sangat beragam, ini menjadi tantangan besar tapi juga menarik,” tuturnya.

Dalam kesempatan tersebut, Munafri juga memaparkan kesiapan Pemerintah Kota Makassar bersama masyarakat dalam menyambut Hari Ulang Tahun ke-418 Kota Makassar, yang akan digelar pada 9 November 2025 mendatang.

Perayaan tahun ini mengusung tema “Merajut Harmoni dan Membangun Kebersamaan”. Menurut Munafri, tema tersebut mencerminkan semangat persatuan pasca kontestasi politik, sekaligus menjadi simbol bahwa seluruh elemen masyarakat kini bersatu untuk membangun kota.

“Filosofinya adalah bahwa kami lahir dari proses pemilihan langsung dengan beberapa kandidat. Ini ulang tahun pertama setelah kami terpilih. Jadi, pesan kami jelas, kampanye sudah selesai, pemilihan sudah selesai, sekarang saatnya bersatu,” jelasnya.

Dia menegaskan, tidak boleh lagi bicara siapa tim siapa. Kalau tidak bersatu, kota ini milik bersama. Ia ingin semua pihak ikut berkontribusi.

“Dari pihak yang dulu berseberangan pun, kalau punya ide bagus untuk kota ini, ayo datang, kita diskusikan. Masa kontestasi sudah lewat, sekarang waktunya bersama-sama membangun Makassar,” tegasnya.

br