Dari sisi pendapatan, BPR berhasil membukukan pendapatan operasional sebesar Rp3,234 miliar. Adapun biaya operasional tercatat Rp3,8 miliar, lebih tinggi dibandingkan rencana awal Rp2,5 miliar.
“Laba buku tahun 2024 tercatat sebesar Rp225 juta. Ini menjadi dasar untuk pembahasan penggunaan laba bersih setelah pajak,” tambah Qurani.
RUPS juga mengagendakan pembahasan mengenai penyempurnaan struktur direksi dan dewan pengawas sesuai dengan ketentuan Permendagri Nomor 21 Tahun 2024, serta evaluasi penghasilan jajaran manajemen.
Hadir pada kesempatan ini, Wali Kota Makassar, selaku pimpinan pemegang Saham perusahaan, tim ahli Wali Kota Hudli Huduri, Dara Nasution.