Acara pertama, Emerging Writers Fellowship, berlangsung pada 18-19 Februari 2025, melibatkan sejumlah penulis muda dari program MIWF emerging writers, yang berpartisipasi dalam paparan dan diskusi tentang transportasi publik di Makassar dari perspektif masyarakat, akademisi, dan Konsorsium II.
Direktur MIWF, Aan Mansyur, selaku perwakilan dari Yayasan Rumah Budaya Rumata’, menyampaikan bahwa visi yang diusung oleh Program Kota Masa Depan UK PACT sejalan dengan visi MIWF, yang ingin terus berkolaborasi dengan pihak-pihak yang ingin memperbaiki dan memperkuat Kota Makassar sebagai kota yang inklusif dan berkelanjutan.
“Kami ingin mendorong kesadaran masyarakat melalui perspektif dan karya-karya kreatif yang dihadirkan oleh para penulis muda MIWF, berdasarkan hasil riset tiga tahun Program Kota Masa Depan UK PACT tentang mobilitas warga di Kota Makassar,” ungkap Aan Mansyur.
Acara kedua, Makassar Media Fellowship: Newsroom Challenge, melibatkan wartawan-wartawan dari beragam dari media di Kota Makassar, yang mendapatkan paparan tentang transportasi publik di Kota Makassar dari beberapa narasumber yang mewakili pemerintah kota, Konsorsium II, pakar komunikasi, masyarakat pengguna transportasi, dan akademisi.
Para wartawan kemudian menggunakan informasi dan data yang didapat dari narasumber untuk membuat perencanaan berita yang memperkuat kesadaran masyarakat terhadap isu transportasi publik, dan pada saat bersamaan juga menjalankan fungsi pengawasan terhadap kebijakan pemerintah.
Dalam kedua rangkaian acara tersebut, baik untuk para penulis muda maupun perwakilan media, topik-topik yang mengemuka antara lain adalah tantangan terbesar transportasi yang dihadapi oleh Kota Makassar.
Berdasarkah data Dinas Perhubungan Kota Makassar, kemacetan lalu lintas ternyata sangat erat kaitannya dengan pilihan transportasi pengguna jalan, regulasi transportasi, tata ruang kota, sistem dan infraastruktur transportasi, serta perubahan kondisi alamiah.
Hadir di Kota Makassar sejak April 2022, Konsorsium II Program Kota Masa Depan UK PACT terdiri dari WRI Indonesia, ARUP, dan Vital Strategies, dengan tujuan untuk mendorong solusi mobilitas perkotaan yang lebih tangguh.
Inisiatif yang telah dihasilkan melliputi studi ketahanan dan mobilitas di Mamminasata, konsep desain yang menanamkan konsep ketahanan kota dan transportasi, revitalisasi angkutan publik termasuk kajian pendanaan dan studi Road Safety, serta penyusunan naskah akademik untuk mendukung Rancangan Peraturan Daerah Kota Makassar tentang Penyelenggaraan Perhubungan.