Ia menuturkan, penurunan bendera dalam rangka 80 tahun Proklamasi di Karebosi berjalan sangat nikmat, lancar, dan baik, sehingga perlu disempurnakan.
“Insya Allah jiwa kebangsaan kita terus tumbuh, sehingga kita bisa bersama-sama membangun bangsa dan negara, dimulai dari Kota Makassar,” ungkap Munafri.
Terkait alasan memilih pakaian adat Toraja pada Hut RI 2025, orang nomor satu Kota Makassar itu menegaskan, bahwa langkah itu sebagai bentuk penghormatan sekaligus pengenalan budaya daerah di Sulawesi Selatan.
“Kebetulan pakain adat ini yang sangat siap, langsung saya pakai. Suku Toraja juga bagian dari Sulawesi Selatan, yang punya ciri khas luar biasa, berbeda dari lainnya, dan kita wajib mengangkat budaya-budaya kita di Sulsel,” terangnya.
Upacara penurunan bendera ini tak hanya menjadi penegasan jiwa kebangsaan, tetapi juga menjadi ruang aktualisasi budaya Nusantara yang sarat makna, dari Makassar untuk Indonesia.
Kali ini, pasukan satya diberi amanah untuk mengawal Sang Merah Putih kembali ke pangkuan ibu pertiwi, tetap berjumlah 70 orang.
Filosofi penurunan bendera. Dengan formasi mandala pasukan satya yang membentuk formasi monumen mandala yg bermakna
kesatuan, kedisiplinan, dan pengabdian.
Pusat mandala adalah semangat nasionalisme yang menjadi sumber kekuatan dan pengikat paskibraka untuk menjaga kehormatan serta kedaulatan negara dengan penuh rasa bangga dan tanggung jawab.
Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kota Makassar tampil dengan penuh tanggung jawab. Dengan penuh disiplin, mereka menjalankan amanah mulia sebagai garda kehormatan dalam prosesi penurunan Sang Merah Putih.
Pembawa baki dipercayakan kepada Winda Aulia siswi SMAN 1 Makassar, dengan cadangan baki Renata Brigitta Saveristy Yuwono dari SMA Katolik Rajawali Makassar.
Tugas pengolor dijalankan oleh Naufal dari SMAN 10 Makassar, sementara pelipat bendera diemban Muhammad Fatir Safri dari SMAN 18 Makassar.
Sebagai komandan pasukan (Danpok) ditunjuk Muh. Imam Fauzan Syukri dari SMAN 12 Makassar.
Adapun tiga petugas ekor masing-masing adalah Gita Ghayda Tsuraya dari Ponpes Ummul Mukminin, Zulfairah Inayah Awali dari SMAN 2 Makassar, dan Raihanah Alqubro dari SMK Penerbangan Techno Terapan.
Untuk Komandan Kelompok 17, dipercayakan kepada Muh. Nur Ichsan Yusuf dari SMK SMTI Makassar.